Hidayatullah.com — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Muhammad Cholil Nafis menyampaikan perang yang dihadapi umat Islam saat ini bukanlah perang simetris maupun perang gerilya. Umat Islam, menurutnya, sedang menghadapi perang di dunia maya.
“Perang kita di dunia maya. Alatnya ada, tinggal menggunakan atau tidak menggunakan alat tersebut,” tegasnya saat menjadi pembicara dalam Workshop Literasi Media Multiplatform Berwawasan Islam Wasathiyah di Hotel Aryaduta Makassar, Rabu (1/12/2021), dilansir oleh MUI.or.id.
Cholil mengingatkan, jika ingin hebat, maka kuasai media. Ia lantas memberi tips agar aman bermedia sosial sebagaimana dilakukannya yakni dalam membuat konten agar jangan menyebut atau menonjolkan orang atau kelompok melainkan pokok pikiran orang tersebut.
Pokok pikiran yang dimaksudkannya, baik dialektika keilmuannya maupun narasi keilmuannya.
Cholil juga menjelaskan bagaimana seharusnya berdakwah, termasuk dalam membuat konten dakwah yang disampaikan melalui media sosial.
“Dakwah itu hendaknya mengajak, bukan mengejek. Merangkul, bukan memukul. Orang dikalahkan tidak merasa dikalahkan. Mendidik, bukan menghardik. Jadi yang disampaikan menginspirasi. Membina, bukan menghina. Mencari solusi, bukan simpati. Membela, bukan mencela. Dan menyayangi, bukan menyaingi,” paparnya.*