Hidayatullah.com — Perdana Menteri Zionis ‘Israel’, Naftali Bennett, pada hari Senin (13/12), mengadakan pembicaraan dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, dalam kunjungannya ke UEA.
Dalam sebuah pernyataan, kantor Perdana Menteri (PM) ‘Israel’ menyebut pembicaraan itu sebagai pembicaraan “bersejarah”, menambahkan bahwa diskusi tersebut tentang hubungan bilateral mereka dan mengenai program nuklir Iran.
Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan tentang pertemuan itu.
Pada hari Ahad (12/12), Bennett memulai kunjungan resmi ke UEA atas undangan dari bin Zayed, menandai kunjungan pertama oleh seorang PM ‘Israel’ ke negara Teluk.
Kunjungan itu dilakukan saat Israel menekankan penentangannya terhadap kesepakatan baru antara dunia internasional dan Iran mengenai program nuklir Teheran.
Tahun lalu, UEA menandatangani perjanjian yang disponsori AS untuk menormalkan hubungan diplomatik dengan ‘Israel’. Negara Teluk bergabung dengan tiga negara Arab lainnya – Bahrain, Maroko dan Sudan – dalam normalisasi hubungan dengan Tel Aviv. Palestina mengecam langkah itu sebagai penghianatan”.