Hidayatullah.com — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken, disebut menyinggung soal wacana normalisasi hubungan “Israel” dan Indonesia. Hal itu terjadi saat kunjungan diplomatik AS ke Jakarta pada 13-14 Desember lalu, menurut laporan media-media “Israel”.
Pertemuan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken di Jakarta beberapa pekan lalu rupanya tak hanya membahas penguatan hubungan bilateral dan isu-isu kawasan. Namun sebagaimana dilaporkan, Blinken mengangkat isu kemungkinan normalisasi hubungan Indonesia dan “Israel”.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Teuku Faizasyah sendiri, membenarkan bahwa “isu ‘Israel’” disinggung dalam pertemuan antara Blinken dan Menlu RI, Retno Marsudi, di Jakarta pekan lalu.
“Isu Israel muncul disampaikan oleh Menlu Blinken pada pertemuan dengan Menlu RI saat kunjungan ke Jakarta,” ujar Faizasyah lewat pesan tertulis Jum’at (24/12/2021), dilansir oleh BBC Indonesia.
Faizasyah mengatakan bahwa dalam pertemuan itu Menlu RI menyampaikan jawaban bahwa “posisi konsisten Indonesia terhadap Palestina”. “Indonesia akan terus bersama rakyat Palestina memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan,” ungkapnya mengutip ucapan Menlu Retno.
Faizasyah pun menggarisbawahi tidak ada pembahasan lebih lanjut tentang isu normalisasi Indonesia-“Israel”.
Sikap Indonesia tersebut, ujar Faizasyah, sesuai dengan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang menyatakan, “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.”
Sementara, pengamat Timur Tengah di Universitas Indonesia Yon Machmudi mengatakan kepada VOA bahwa memang ada beragam upaya untuk mendorong terwujudnya normalisasi hubungan Indonesia-Israel, baik yang dilakukan langsung oleh Israel, maupun melalui Amerika.
Namun sejauh ini pemerintah belum memberikan sinyal positif soal pentingnya normalisasi itu dilakukan dalam waktu dekat. Menurutnya kepentingan Palestina akan selalu menjadi pertimbangan utama Indonesia dalam melakukan normalisasi hubungan dengan israel. Sebab isu Palestina ini menjadi satu satu inti dari diplomasi Indonesia.
“Kalau kemudian pihak Amerika dan Israel merasa bahwa normalisasi (Indonesia-Israel) itu perlu, maka harus diimbangi juga dengan keseriusan mereka dalam hal realisasi solusi terhadap kemerdekaan Palestina,” ujar Yon.
Isu normalisasi “Israel”-Indonesia yang disinggung Binken tersebut telah ramai terlebih dahulu diberitakan oleh media-media “Israel” pada Kamis (23/12), dengan bersumber dari kalangan pejabat negara mereka. Namun para pejabat “Israel” menekankan bahwa tidak ada langkah seperti itu dalam waktu dekat.
Mengutip sumber pejabat “Israel” yang tidak disebut namanya, laman The Jerusalem Post menyebut bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken “mengangkat kemungkinan Indonesia menormalkan hubungan diplomatik dengan ‘Israel’ dalam pertemuan dengan para pejabat di Jakarta pekan lalu.”
Saat berkunjung ke Jakarta, Blinken disebut menyinggung gagasan apakah Indonesia bisa bergabung dengan Kesepakatan Abraham.
Kesepakatan Abraham adalah perjanjian normalisasi yang ditandatangani antara “Israel” dengan beberapa negara mayoritas Muslim lainnya, seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang hingga saat itu tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan “Israel” dan berusaha untuk mempertahankan status quo. Pemerintahan Donald Trump mempelopori pembicaraan, yang berpuncak pada kesepakatan antara “Israel” dan empat negara lain.
The Times of Israel juga menyebut laporan yang mengutip seorang pejabat senior AS, yang mengatakan bahwa pemerintahan Joe Biden bekerja “diam-diam dan tekun” untuk memperluas Kesepakatan Abraham, dan menambahkan bahwa hal itu memakan waktu.*