Hidayatullah.com– Pemahaman tentang halal dan thoyyib dinilai sebagai sesuatu yang mendasar. Sebab mampu mencegah seseorang dari hal dan perbuatan yang tidak baik dan benar.
“Hal itu menurut saya sebuah kunci,” ujar salah satu Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Pusat, Prof. Marwah Daud Ibrahim, saat menghadiri acara Muyawarah Wilayah (Muswil) ICMI Jawa Timur di Universitas Brawijaya, Ahad, (11/10/2015).
Lebih lanjut, Marwah mengisahkan bagaimana dahulu ayahnya berpesan kepada dirinya tentang betapa pentingnya menjaga diri dari sesuatu yang haram.
“Jangan coba-coba memasukkan ke dalam dirimu, dan anak cucumu yang juga keturunanku, sesuatu yang tidak jelas kehalalannya,” tuturnya mengulang kembali pesan ayahnya.
Marwah yang juga anggota DPR RI ini mengatakan, jika setiap orang faham tentang halal dan thoyyib urusan korupsi akan selesai dengan sendirinya.
“Wah saya di komisi sekian berarti harus dapat sekian. Kalau ada yang berkata seperti itu, berarti belum dapat pelajaran tentang halal dan thoyyibnya,” tegasnya.
Marwah juga menegaskan, bahwa hidup tidak akan berkah manakala di dalam tubuhnya mengandung sesuatu yang haram.
Untuk itu, Marwah berpesan agar tidak menganggap enteng segala persoalan yang berkaitan dengan halal dan thoyyib tersebut. Ia pun mencontohkan bagaimana kriminalitas yang sadis dan keji semakin marak terjadi.
“Ini berarti ada sesuatu yang haram dalam dirinya. Sehingga setan yang menguasai dia,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, selain mengadakan Musyawarah Wilayah, ICMI Jatim juga mengangkat isu mengenai halal dan thoyyib yang dirangkai dengan kegiatan Simposium Nasional Produk Halal Indonesia. */Yahya G. Nasrullah