Hidayatullah.com–Mie Gacoan belakangan menjadi jaringan tempat makan yang digemari masyarakat. Berawal dari Jogja Mie Gacoan kini memiliki banyak cabang di berbagai kota.
Hampir semua cabangnya selalu ramai oleh pembeli. Meski begitu, Mie Gacoan nyatanya tidak bisa disertifikasi halal. Berikut adalah penjelasannya.
Mie Gacoan merupakan mie pedas kekinian. Mienya diberi bumbu banyak cabe lalu diberi topping daging ayam rebus yang dicincang halus. Brandnya sudah ada sejak tahun 2016, tapi gerai Mie Gacoan pertama kali dibuka pada tahun 2018 di Kota Solo.
Diketahui, Mie Gacoan tidak bisa disertifikasi halal karena tidak memenuhi salah satu sistem jaminan halal (SJH) yang telah ditetapkan oleh LPPOM MUI.
Hal tersebut adalah pada ketentuan nama merek dan produk. Dikutip dari Kriteria Sistem Jaminan Halal HAS 23000, persyaratan nama merek atau produk tidak boleh mengarah pada hal kebatilan.
“Nama produk tidak boleh menggunakan nama yang mengarah pada hal-hal yang menimbulkan kekufuran, kebatilan. Contoh: cokelat valentine, biskuit natal, mie gong ci fa cai,” bunyi penjelasan dari laman LPPOM MUI.
Sementara itu, dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ‘gacoan’ artinya adalah ‘taruhan’. Selain itu, gerai ini banyak menggunakan nama setan dan jin untuk menunya.
Mie Gacoan menawarkan menu mie iblis dan mie setan untuk mendiskripsikan rasa pedas pada mienya. Bukan hanya menu makanan saja, tetapi juga menu minuman.
Untuk menu minumannya ada beberapa yang menggunakan nama setan, seperti es genderuwo, es tuyul, es sundel bolong dan es pocong. Karena itu, Mie Gacoan tidak memenuhi salah satu kriteria untuk sertifikasi halal.
Klarifikasi Pihak Mie Gacoan
Juru bicara PT Pesta Pora Abadi yang menaungi bisnis MieGacoan, Daryl Gumilar, menegaskan tak ada sama sekali niat buruk dalam memberikan nama produk.
Daryl menyebutkan bahwa arti kata ‘Gacoan’ sendiri lebih mengarah pada makna ‘jagoan’. Arti kata itu sebagaimana yang diuraikan pada definisi yang tertulis pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring.
“Rasanya tak mungkin menjadikan tempat kami sebagai ruang untuk melakukan taruhan. Justru kami ingin menghadirkan tempat bersantap mie bagi pelajar dan mahasiswa agar tetap produktif sekaligus eksis,” jelasnya, dilansir oleh Detikfood.
Daryl juga menyampaikan permintaan maaf atas terjadinya kegelisahan terkait dengan proses sertifikasi halal yang masih dijalani.
Ia mengatakan tak ada niat buruk yang hendak diusung oleh Mie Gacoan. “Justru kami sangat sadar bahwa sertifikasi halal ini menjadi penting bagi konsumen kami semua,” tuturnya.