Hidayatullah.com— Acara World Zakat Forum (WZF) yang akan digelar di Hotel Sanway Putra Kuala Lumpur, Malaysia pada 25-26 November 2015 sekaligus ditandai peluncurkan Standar Internasional Manajemen Zakat (ISZM) yang menjadi panduan bagi lembaga-lembaga zakat dunia.
“Kita ingin membuat semacam ISO (International Organization for Standardization) zakat, jadi bagaimana lembaga-lembaga zakat dinilai oleh sebuah lembaga yang memiliki otoritas,” ujar Ahmad yang juga menjabat Presiden Direktur Dompet Dhuafa dalam rislinya kepada hidayatullah.com.
Menurut Ahmad, WZF memiliki peluang sebagai lembaga yang memiliki otoritas yang menilai kinerja lembaga zakat yang lingkupnya internasional. Setiap lembaga yang memenuhi ketentuan-ketentuan dalam standar ini, akan mendapat sertifikat layaknya sertifikat ISO. Oleh karenanya, WZF akan membentuk tim audit manajemen yang memiliki kualifikasi dan kapasitas dalam manajemen perzakatan.
Saat ini ISZM sedang dalam tahap uji publik, khususnya kepada pakar zakat dan lembaga-lembaga pengelola zakat di berbagai negara. Sehingga pada akhir November sudah bisa diluncurkan dan digunakan sebagai standar manajemen lembaga zakat dunia.
“Tentu saja kita tidak menutup perbaikan-perbaikan ke depannya,” tambahnya.
Beberapa lingkup yang masuk dalam standar penilaian adalah pemenuhan syariah, kepemimpinan, penghimpunan (fundraising), keuangan, pendistribusian, sistem manajemen, dan orientasi amil (SDM).
“Harapannya, ISZM ini bisa menjadi alat dan panduan untuk menilai kualitas manajemen zakat,” tukas Ahmad.
Ahmad menuturkan, pelaksanaan konferensi tersebut penting untuk diikuti para pegiat zakat. Hal ini seiring dengan geliatnya semangat zakat di berbagai belahan dunia. Konferensi sendiri akan mengundang para tokoh dari 25 negara dan dihadiri ratusan peserta dari lembaga-lembaga zakat dunia seperti Afrika Selatan, Mesir, Oman, Suriah, Inggris, dan berbagai negara lainnya. Konferensi juga membuka pendaftaran secara berbayar bagi para akademisi dan pemerhati zakat di Indonesia.
WZF merupakan asosiasi lembaga amal dan para pakar amal dari seluruh dunia yang lahir tahun 2010 dan beranggotakan 40 lembaga dari 16 negara.
Tujuan hadirnya WZF di antaranya adalah membangun jaringan zakat internasional dan berbagi pengetahuan serta pengalaman zakat antara para peserta untuk meningkatkan kualitas pengadministrasian zakat.
Kepengurusan WZF periode 2014-2017 terdiri dari Ahmad Juwaini sebagai sekretaris jenderal. Ahmad didampingi oleh delapan deputi sekjen, yaitu Imam Shamsi Ali (Amerika), Elnur Salihovic (Bosnia), Mohd Izam bin Mohd Yusof (Malaysia), Mohd Rasiq Mukhtar (Sudan), M Hoosen Essof (Afrika Selatan), Syed Zafaar Mahmood (India), Mohd Obaidullah (IDB/Arab Saudi), dan Irfan Syauqi Beik (Indonesia).*