Hidayatullah.com– Kementerian Luar Negeri Israel mencegat sebuah kapal yang dikirim Freedom Flotilla Coalition (FFC) untuk berusaha menembus blokade Jalur Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah pesisir Palestina itu. Aktivis lingkungan Greta Thunberg dan 11 kawannya ditangkap aparat Zionis.
Kapal Madleen dicegat saat berlayar menuju Gaza. Kementerian Zionis mengatakan kapal tersebut “berlabuh dengan selamat di Israel” pada hari Ahad (8/6/2025) dan orang-orang yang berada di atas kapal itu akan dipulangkan ke negara asalnya.
Melalui platform Telegram, Freedom Flotilla Coalition (FFC) mengumumkan “koneksi hilang” di kapal Madleen dan organisasi itu kemudian mengunggah sebuah foto yang menunjukkan beberapa orang duduk di dalam kapal dengan tangan diangkat ke atas dan mereka menggunakan rompi pelampung.
Tidak lama setelah itu, Kementerian Luar Negeri Israel merilis sebuah rekaman video di platform X, yang menunjukkan tentara AL Israel sedang memberikan perintah kepada sebuah kapal yang sedang berlayar menuju Gaza untuk memutar arah dan sebuah rekaman lain yang menunjukkan para penumpang kapal yang disebut Israel sebagai “Selfie Yacht” dalam keadaan selamat dan tidak terluka.
Menurut FCC, sebelum kapal mereka dicegat, alarm peringatan berbunyi di kapal yang sedang berlayar menuju Gaza untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan itu.
Freedom Flotilla Coalition menyatakan pencegatan oleh tentara Israel itu menimbulkan kepaikan, sehingga banyak di antara para aktivis yang mencari perlindungan dan bergegas mengenakan rompi pelampung berjaga-jaga kalau ada intervensi.
Hari Ahad, Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan bahwa negaranya tidak akan membiarkan siapapun menembus blokade atas Jalur Gaza, yang dikatakannya bertujuan untuk mencegah supaya Hamas tidak mendapatkan senjata.
“Kepada si anti-Semit Greta dan temannya para propagandis Hamas – Saya katakan ini dengan jelas: Kalia harus putar balik, karena kalian tidak akan berhasil sampai ke Gaza,” kata Katz dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Euronews.
Pada bulan Mei, upaya Freedom Flotilla untuk mencapai Gaza melalui laut gagal ketika dua drone Israel menyerang salah satu kapal kelompok tersebut disaat sedang berlayar di perairan internasional di lepas pantai Malta.*