Hidayatullah.com– Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dikabarkan akan dijemput paksa oleh Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) jika ia tak menghadiri pemanggilan Polda, semalam, hingga pukul 00.00 WIB.
Menyikapi itu, Ketua Umum DPP FPI Ustadz Ahmad Shabri Lubis menyampaikan ketidakmengertiannya akan apa alasan dari sikap Polda Jabar tersebut.
“Saya sebetulnya kurang mengerti ya soal sebabnya ini gitu. Apakah karena Habib Rizieq tidak menerima suratnya (pemanggilan kepolisian. Red),” ujarnya saat ditemui hidayatullah.com di kompleks DPP FPI Markaz Syariah, Jl Petamburan III, Jakarta Pusat, Jumat (10/02/2017) jelang Sabtu (11/02/2017) dinihari.
Markas FPI Tenang
Sementara itu, pantauan media ini, sejak Jumat malam hingga Sabtu dinihari, suasana di kawasan Markaz Syariah tampak lebih ramai dari biasanya sebagaimana pengakuan warga setempat.
Ratusan pria yang sebagian besar beratribut FPI dan Laskar Pembela Islam (LPI) berkumpul di jalan raya sekitar kompleks DPP FPI.
Suasana di sini pun tampak tenang tanpa ketegangan. Sebelumnya sempat beredar kabar berantai bahwa Habib Rizieq akan ditangkap kepolisian di Petamburan.
Tak terlihat juga tanda-tanda akan terjadi penjemputan paksa oleh kepolisian terhadap Habib Rizieq. Bahkan pengamatan media ini, tak tampak seorang pun aparat polisi di sini.
Sejumlah Anggota FPI Diserang Anggota Ormas Seusai Kawal Pemeriksaan Habib Rizieq
Kepada media ini, sejumlah laskar FPI mengatakan, Habib Rizieq saat itu sedang tidak berada di Petamburan. “Habib di Megamendung (Bogor, pesantrennya. Red),” ujar salah seorang dari mereka.
Ketum FPI Shabri pun mengaku tak tahu keberadaan pucuk pimpinannya tersebut saat itu. “Saya sudah beberapa hari ini belum bertemu Habib,” ujarnya yang mengaku belakangan ini sedang sibuk-sibuknya berkeliling.
Ia mengatakan, ramainya kompleks Markaz Syariah karena menyambut Aksi 112 yang akan digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu ini.

Hingga sekitar pukul 01.00 WIB, pantauan hidayatullah.com, kawasan Petamburan III semakin ramai didatangi massa FPI. Mereka akan mengikuti kegiatan dzikir nasional di Istiqlal tersebut.
“Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!” pekik serombongan massa berkendaraan yang datang ke kawasan Petamburan III disambut pekikan serupa massa lainnya.
Rencana penjemputan paksa tersebut terkait kasus dugaan penodaan terhadap lambang negara yang sedang diproses Polda Jabar dan dituduhkan ke Habib Rizieq. Ketua Dewan Pembina GNPF MUI telah ditetapkan sebagai tersangkanya.*