Hidayatullah.com– Salah satu bangunan yang terdampak gempa pada Jumat (28/09/2018) di Kota Palu, Sulawesi Tengah, adalah Hotel Roa-Roa di Jl Patimura, Palu.
Gempa bermagnitudo 7,4 telah meruntuhkan hotel tersebut.
Pantauan langsung di lapangan hingga saat ini diyakini masih banyak korban tertimbun reruntuhan bangunan tersebut yang belum ditemukan.
Upaya tim SAR gabungan untuk melakukan evakuasi para korban terus dilakukan.
Masih berapa korban yang belum ditemukan?
“Informasi manajemen hotel, masih ada sekitar 50-an orang,” ujar Dankorlap TASK Hidayatullah Ahmad Hamim yang juga Tim SAR Hidayatullah kepada hidayatullah.com, Rabu (03/10/2018). SAR Hidayatullah selama turut membersamai Basarnas dalam upaya evakuasi korban bencana.
Ia menggambarkan tingkat keparahan hancurnya Hotel Roa-Roa.
“Gedung 7 lantai, ketika gempa terjadi, 2 lantai bawah amblas dan kemudian gedung roboh ke samping,” ungkapnya.
Beredar kabar bahwa masih ada terdengar jeritan dari bangunan tersebut. Betulkah?
“Hari pertama masih banyak suara yang meminta tolong, sebagian bisa diselamatkan. Sampai hari ketiga, suara-suara sudah tidak terdeteksi. Sudah ditemukan 11 orang meninggal dan 3 orang selamat dan luka-luka,” ungkap Hamim yang memimpin langsung puluhan anggotanya di Palu.
Ia mengakui tim SAR gabungan mengalami kesulitan dalam mengevakuasi korban.
“Evakuasi harus menggunakan alat berat, dan perlu hati-hati karena sering terjadi reruntuhan bangunan yang labil,” terangnya.
Hingga hari ini Tim SAR Gabungan terus melakukan upaya evakuasi korban gempa dan tsunami di Palu.*