Hidayatullah.com– Sedikitnya 30 orang meninggal dunia korban bencana yang melanda sejumlah kota-kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel) baru-baru ini. Data sementara tersebut hingga Kamis (24/01/2019) dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sejumlah bencana melanda Sulsel yaitu banjir, longsor, dan puting beliung.
Data hingga pukul 14.00 WIB kemarin, “Sebanyak 30 orang meninggal dunia, 25 orang hilang, 47 orang luka-luka, 5.825 orang terdampak, 3.321 orang mengungsi, 76 unit rumah rusak,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya diperoleh redaksi, Jumat (25/01/2019).
Baca: Banjir Makassar, Panitia Reuni Santri Al-Bayan Jadi Relawan SAR
Selain itu, sebanyak 2.694 unit rumah terendam, 11.433 hektare sawah terendam air, 9 jembatan rusak, 2 pasar rusak, 6 unit fasilitas peribadatan rusak, dan 13 unit sekolah rusak.
“Data ini sementara dan kemungkinan berubah karena pendataan masih dilakukan oleh BPBD dan unsur lainnya,” jelas Sutopo.
Sebaran dampak bencana banjir, longsor, dan puting beliung di Sulsel tersebut melanda Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Barru, Kabupaten Wajo, Kabupaten Maros, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Sidrap, dan Kabupaten Pangkep.
Dijelaskan, curah hujan ekstrem yang melanda Sulsel pada Selasa (22/01/2019) pekan ini telah menyebabkan peningkatan debit sungai dan waduk Bili-Bili, sehingga banjir dan longsor terjadi di daerah-daerah perbukitan.
Penanganan darurat hingga saat ini terus dilakukan, termasuk oleh para relawan dan tim SAR gabungan.
“Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor, dan puting beliung,” imbau BNPB.*