Hidayatullah.com– “Kami tidak pernah kecewa,” begitulah ungkapan Adi Lakoyang, pria paruh baya yang turut meramaikan kampanye akbar capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK), Senayan, Jakarta, Ahad (07/04/2019).
Kalimat ini tampaknya perlu didengar oleh sang capres, Pak Prabowo.
Betapa tidak. Petani berusia 64 tahun itu, jauh-jauh datang dari kampungnya di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Secara geografis, kata dia, tempat tinggalnya dengan Ibu kota Sulteng, Palu, lumayan jauh, sekitar 300 kilometer. Kalau ditempuh dengan kendaraan roda empat menghabiskan waktu sekitar 6 hingga 7 jam lamanya.
Adi Lakoyang datang khusus untuk menemui Prabowo-Sandi, sebab, ada yang mau ia sampaikan secara langsung kepada kedua calon pemimpin bangsa tersebut.
“Sebetulnya ada yang mau dikasih tahu ke Pak Prabowo dan Pak Sandi. Cuma tidak sempat ketemu. Ketemu dengan tim suksesnya aja, tapi kami ingin sampaikan secara langsung,” jawabnya saat ditemui hidayatullah.com selepas kampanye akbar di GBK yang dihadiri jutaan massa tersebut.
Baca: Prabowo Optimistis Menang: 17 April Kebangkitan Rakyat Indonesia
Sayangnya, ketika ditanya pesan apa yang ingin disampaikan Adi Lakoyang ke Prabowo dan Sandi, ia enggan menjawab. Ia memilih menutup diri, dengan dalih sifatnya masih privasi.
“Ada pesan khusus tapi ini pribadi, kami belum bisa sampaikan. Kami memang terus berusaha untuk langsung ketemu Pak Prabowonya biar langsung saya sampaikan,” jelasnya.
Namun begitu, Adi Lakoyang menuturkan persoalan di daerahnya.
“Tempat kami itu penghasil kopra, jagung, cengkeh, biji coklat, jambu mete. Kami mempertanyakan kemana hasil bumi kami, kenapa tidak pernah sampai kepada kami, harga yang layak, kenapa susah sekali dijangkau oleh pemerintah,” keluhnya.
Baca: Di Tengah Pidato HRS, Anak Muda Asyik Ambili Sampah GBK
Di usianya yang tidak muda lagi, Adi Lakoyang mengaku tetap bersikukuh memperjuangkan daerahnya.
Ia mengaku, sejak 1 Maret 2019 sudah berlalu lalang di DKI Jakarta. Berbagai upaya ia lakukan untuk bisa bertemu dan menyampaikan idenya pada paslon nomor urut 02 itu. Termasuk bolak balik ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Senayan.
“Kami udah bolak balik ke DPR, untuk ketemu sama Pak Fadli Zon, cuma dari sananya harus buat penjadwalan dulu. Jadi sampai sekarang kami belum ketemu,” ucapnya.
Bukan ia tanpa usaha dalam mengatasi masalah di daerahnya. Ia telah berulang kali menyampaikan keresahannya pada kepala daerahnya. Tapi, tidak pernah ada kejelasan.
“Selama ini kami udah melapor ke Bupati, tapi tidak pernah ada tanggapan, kan kasihan masyarakat di sana. Harga jagung anjlok tiba-tiba sebulan harga bisa naik sekali, kan, kasihan,” jelasnya.
Baca: Sejuta Massa Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK
Meski masih belum sempat bertemu Prabowo dan Sandi, Adi Lakoyang tetap mendoakan keduanya agar terpilih menjadi pemimpin baru Indonesia. Ia berharap, kalau Prabowo-Sandi menang, nanti keduanya bisa mengatasi persoalan di Kabupaten Tojo Una-Una.
Ia mengaku suka dengan Prabowo karena ketegasannya. Soal tenaga asing yang membanjiri Indonesia, ia juga tidak setuju. Sama dengan sikap Prabowo.
Adi Lakoyang punya keinginan, pada tanggal 17 April 2019, semoga bisa mencoblos bersama Prabowo. Ia masih akan terus di Jakarta sampai misinya terealisasi.
Ia mengaku lebih dari senang bisa hadir di kampanye akbar tadi yang disebut-sebut berbagai kalangan sebagai rapat umum terbesar sepanjang sejarah. Setiap ada kegiatan Prabowo Sandi di lapangan, Adi Lakoyang mengaku selalu berusaha menghadirinya.
“Pak Prabowo belum datang ke kabupaten kami, kalau provinsinya sudah. Itu juga yang kami harapkan kalau memang nanti ada waktu bisalah main-main ke sana biar kami juga bisa dampingi. Dan bisa menyampaikan visi misi. Kami percaya dengan ide kami ini, yang akan memenangkan Prabowo-Sandi, di Kabupaten Tojo Una-Una,” tuturnya.
Adi Lakoyang pun mengaku, kedatangannya ke Jakarta atas biaya sendiri.* Azim Arrasyid