Hidayatullah.com– Aksi kekerasan terhadap aktivis agama Islam kembali terjadi. Kali ini, seorang imam sebuah masjid di Kabupaten Pasuruan, menjadi korbannya. Informasi dihimpun hidayatullah.com, kejadian itu menimpa Abdus Sakur, 60 tahun pekan ini.
Abdus Sakur –ada yang menyebutnya M Syakur– dibacok orang tak dikenal saat dia sedang pergi menuju masjid untuk menunaikan shalat subuh. Peristiwa itu terjadi di Desa Pohgading, Kecamatan Pasrepan, Pasuruan, Jawa Timur.
“Yaa Rabb,” tulis pengguna media sosial di twitter @winarto_sarsidi diiringi ikon wajah menangis pada Selasa (02/03/2021), menanggapi kabar kejadian pembacokan tersebut pantauan hidayatullah.com.
Korban yang juga merupakan warga Desa Pohgading itu, sebelum kejadian seperti biasa akan mengimami shalat di masjid yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya.
Kepala Desa Pohgading, Subandi, pada Selasa (02/03/2021) mengatakan, saat menuju ke masjid, korban melewati sejumlah lorong atau gang antara rumah di permukiman setempat yang cukup padat. Ketika berjalan di lorong itu, tiba-tiba korban dibacok orang tak dikenal.
“Kejadiannya subuh kemarin (Senin, 01/03/2021, red). Korban dibacok saat berangkat ke masjid untuk shalat,” ujarnya. “Jadi saat korban berjalan di lorong, korban tiba-tiba dibacok dari belakang. Jadi bukan diadang gitu,” tambahnya dikutip media lokal Jatimnow.com, Selasa.
Akibat penyerangan itu, sang imam masjid tersebut menderita luka sebanyak 6 sabetan dengan robekan serius di sekujur tubuh. Luka korban terdapat pada bagian kepala, lengan, pergelangan tangan. Sementara jari kelingking dan jari manisnya putus saat menangkis sabetan senjata tajam dari pelaku. Informasi lain menyebutkan kedua jarinya tersebut nyaris putus.
Kemudian di punggung korban ada pula dua luka sabetan dari senjata pelaku. Subandi mengatakan bahwa pelaku menggunakan senjata tajam jenis pedang. “Di tangannya (korban) dibacok tiga kali hingga ujung dua jarinya putus, lalu di kepala dan punggung,” sebutnya.
Baca juga: Siapa Kelinci, Pelaku Onar di Masjid Jogokariyan
Menurut sang kades, saat kejadian itu suasana sedang sepi sehingga cuma korban yang mengetahui persis kejadian tersebut. Berdasarkan cerita yang dituturkan korban kepada Kades, bahwa pelakunya satu orang. Wajahnya tidak diketahui karena saat itu pelaku menggunakan penutup wajah. “Kemudian setelah warga lainnya datang, pelaku kabur melarikan diri,” jelasnya.
Kejadian itu disebut terjadi saat korban baru sekitar 10 meter keluar dari rumah, lalu tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang membawa senjata tajam yang menyerangnya. Korban tidak bisa menghindar sehingga dikabarkan langsung tersungkur bersimbah darah. “Bacoknya dari belakang. Jadi, korban ini kayaknya sudah dibuntuti,” sebut Subandi dikutip Radar Bromo.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pihak kepolisian, setelah laporan kasus itu, sempat melakukan penggeledahan di rumah-rumah dekat tempat kejadian perkara (TKP). Sejumlah orang juga telah dimintai keterangannya di Mapolsek Pasrepan.
“Setelah kejadian 4 orang dimintai keterangan di polsek. Kemudian kemarin malam ada penggeledahan di rumah-rumah dekat TKP kejadian oleh polisi,” ujar Subandi.
Adapun korban yang kondisinya disebut membaik telah dipulangkan dari RS Soedarsono Kota Pasuruan ke rumahnya.
Waka Polsek Pasrepan Iptu Kuncoro, Selasa (02/03/2021), menyebutkan bahwa sejumlah diperiksa untuk dimintai keterangan terkait kasus pembacokan imam masjid itu. Korban yang telah dipulangkan dari rumah sakit belum bisa dimintai keterangan karena belum pulih. “Kami masih melakukan penyelidikan. Korban belum bisa dimintai keterangan,” ujar Kuncoro dikutip Detik.com.*