Hidayatullah.com–Para pembantu Mahmoud Abbas, pemimpin Fatah sekaligus Presiden Otoritas Palestina, mengatakan bahwa Abbas sudah memberitahukan kawan-kawan politiknya jika dirinya tidak akan mencalonkan diri untuk menjabat kembali tahun depan.
Mereka mengatakan pada hari Kamis (5/11) bahwa Abbas akan memberikan keterangan, menjelaskan rasa frustrasinya akibat kebuntuan pembicaraan damai dengan Israel.
Belakangan ini Abbas telah mendapatkan banyak kritik dari rakyat Palestina karena bertekuk lutut di hadapan AS dan Israel, yang mendesak untuk menangguhkan hasil laporan Dewan HAM PBB mengenai kejahatan perang Israel di Gaza. Laporan itu berbahaya bagi Israel.
Sebelumnya Abbas memang didesak oleh sebagian orang untuk mundur dari jabatan, dan sekarang belum jelas, apakah ia bisa dibujuk untuk mengubah pendiriannya?
Para pembantunya di Ramallah mengatakan, Abbas telah menerima telepon Kamis pagi dari para pemimpin Israel, Mesir, dan Yordania yang memintanya untuk mempertimbangkan kembali keputusan mundurnya.
Bagi negosiator dari Amerika dan Uni Eropa, Abbas dianggap sebagai pemimpin moderat yang bisa diajak kerjasama. Saking moderatnya, sebagian pihak menganggap ia justru lebih memihak kepentingan asing dan bukan kepentingan rakyat Palestina. Belum jelas siapa yang akan menggantikan Abbas nantinya. [di/tg/hidayatullah.com]