Hidayatullah.com--Blokade Gaza, Palestina yang dilakukan oleh Israel belum juga berakhir. Untuk itu bangsa Indonesia diminta untuk lebih berperan aktif membebaskan Palestina dari penjajah Israel. Hal ini disampaikan Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), Dokter Sarbini Abdul Murad.
“
“Palestina adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Dan saat ini Palestina adalah satu-satunya peserta konferensi Asia-Afrika yang belum merdeka. Indonesia berhutang budi kepada Palestina. Mari kita dorong Palestina untuk merdeka,” ungkap Sarbini kepada hidayatullah.com.
Apalagi, kata Sarbini, Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 secara jelas menolak segala bentuk penjajahan. “Ini pelanggaran hak hidup, hak kedaulatan bagi rakyat Palestina,” jelasnya.
Untuk meringankan beban masyarakat Palestina, MER-C saat ini tengah membangun Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza. Penamaan RS Indonesia, kata Sarbini, karena pembangunan RS tersebut atas sumbangan rakyat Indonesia. “Ini bentuk penghargaan dan jembatan atau silaturrahim antar bangsa,” papar Sarbini.
Sementara itu, dalam memperingati dua tahun serangan Israel ke Gaza, MER-C kemarin siang (27/12) menggelar konferensi pers. Acara yang digelar di kantor MER-C Jalan Kramat Lontar, Jakarta Pusat ini dihadiri berbagai ormas, seperti DDII, Tim Pengacara Muslim (TPM), Aqsha Working Group (AWG), Forum Indonesia Muda (FIM), ASA Indonesia, dan FUI.
Dalam kesempatan ini wakil TPM, Achmad Michdan dengan asas politik Indonesia bebas aktif harus dimanfaatkan untuk memerdekaan Palestina. “Dengan segala tenaga, fikiran, dan doa Indonesia harus mengupayakan kemerdekaan Palestina,” terang Michdan.
TPM juga saat ini tengah mengawal langkah hukum peristiwa Mavi Marmara Mei Silam yang menewaskan sembilan warga Turki dan puluhan luka-luka, termasuk dua warga Indonesia.
Di kesempatan yang sama, Presidium MER-C Jose Rizal Jurnalis mengungkapkan pihaknya memiliki rencana untuk mengirimkan relawan medis ke Palestina tahun depan.
“Jika tidak berhasil melalui jalur laut, kami akan melakukan eskpedisi melalui jalur darat dengan menggunakan mobil,” katanya. (syaf/hidayatullah.com)