Hidayatullah.com–Sedikitnya 4.000 orang mengiringi jenazah Umar Salim al-Qawasimi, 66, yang ditembak tentara Israel saat tidur Jumat dini hari.
Para pejabat Hamas dan Fatah menghadiri prosesi pemakaman al-Qawasimi yang dilakukan usai shalat Jumat (7/1) di sebuah masjid di Hebron.
Pemimpin Hamas Aziz Dweik yang merupakan mantan pemimpin Dewan Legislatif Palestina, dalam upacara pemakaman mengecam penembakan tersebut dan menyebutnya sebagai “kesalahan bodoh”.
Al-Qawasimi ditembak 13 kali di kepala saat tidur, ketika pasukan Israel menggerebek rumah penduduk Palestina untuk mencari enam orang anggota Hamas yang baru dibebaskan oleh Otorita Palestina satu hari sebelumnya. Dia adalah paman dari salah seorang pria yang dicari.
Hari Kamis (6/1) enam orang pria anggota Hamas dibebaskan dari tahanan Otorita Palestina atas perintah Mahmud Abbas, setelah menerima permintaan dari para pejabat Hamas di Gaza, Damaskus dan telepon khusus dari pemimpin Qatar yang meminta mereka dibebaskan. Keenam orang tersebut dibebaskan, tapi satu hari kemudian lima orang di antaranya berhasil ditangkap Israel. Orang ke-6 yang pulang ke Jenin tidak ikut tertangkap.
Al-Qawasimi tinggal satu tingkat di atas rumah salah seorang dari keenam pria Hamas yang diburu itu.
Berhasil dilacaknya tempat kediaman keluarga para pria anggota Hamas yang diincar Israel, sempat menimbulkan kecurigaan Hamas terhadap Otorita Palestina. Begitu tersiar kabar kesalahan tembak itu, Hamas menyatakan pemerintah Palestina di Ramallah harus ikut bertanggungjawab atas kematian al-Qawasimi.[di/maan/hidayatullah.com]