Hidayatullah.com–Laporan PBB mengenai situasi Jalur Gaza, Senin (27/8/2012) kemarin, mengungkapkan bahwa Gaza tidak layak untuk dihuni pada tahun 2020, jika pasokan air, listrik, pelayanan kesehatan dan pendidikan tidak ditingkatkan.
Koordinator urusan kemanusiaan PBB, Maxwell Gillard mengatakan kepada wartawan dalam acara peluncuran laporan tersebut, “Harus ada tindakan sekarang hingga Gaza dapat ditinggali pada tahun 2020…dan tinggal di sana sangat sulit sekarang.”
Para penulis laporan itu mengatakan bahwa 1,6 juta penduduk Gaza yang hidup di bawah blokade Israel sejak lima tahun lalu akan bertambah jumlahnya sekitar 500 ribu jiwa dalam delapan tahun ke depan. Akan tetapi mereka akan terkena kesulitan hidup di masa depan.
Gillard menekankan perlunya untuk segera mengambil tindakan yang berhubungan dengan beberapa aspek dasar kehidupan seperti kesehatan, listrik, pendidikan dan lainnya.
Laporan ini berdasarkan pada sejumlah ahli di badan-badan PBB. Diprediksikan bahwa pertumbuhan di Jalur Gaza akan lambat dalam delapan tahun ke depan, sebagai akibat dari isolasi yang dialami Gaza.
Gillard menghimbau kepada donatur innternasional untuk meningkatkan bantuan mereka kepada penduduk Gaza yang bergantung 80% pada bantuan kemanusiaan.
Dia menjelaskan bahwa warga Palestina di Gaza masih membutuhkan bantuan kemanusiaan, meskipun upaya ini terus dilakukan oleh PBB. Warga Gaza yang masih hidup di bawah blokade ini sangat membutuhkan bantuan praktis di lapangan. Demikian dilansir Aljazeera, Selasa (28/8/2012).