Hidayatullah.com–Setelah gagal mencapai tujuan-tujuan startegis yang diumumkannya sendiri sejak agresi militer dimulai 7 Juli 2014 lalu, penjajah Zionis Israel akhirnya mau berunding secara tidak langsung dengan delegasi Palestina di Kairo.
Namun semua tuntutan rakyat Palestina ditolaknya, malah memaksa demiliterisasi (perlucutan senjata) seluruh Mujahidin dan rakyat Gaza.
Sesudah dua kali gencatan senjata sementara 72 jam dan ditambah 24 jam lagi, Zionis Israel yang telah membunuh lebih dari 2016 orang dan melukai kritis lebih dari 10.000 orang warga Gaza tetap menolak memenuhi semua tuntutan damai rakyat Gaza.
Keenam tuntutan itu adalah:
1. Gencatan senjata 10 tahun
2. Penarikan total Zionis Israel dari Jalur Gaza
3. Pemberlakukan kembali kesepakatan 2012
4. Dihentikannya pengepungan atas Jalur Gaza
5. Pembangunan pelabuhan dan dibebaskannya laut Gaza
6. Pembangunan bandar udara dan dibebaskannya langit Gaza
Lewat tengah malam tadi, tiba-tiba saja Zionis mengumumkan jatuhnya 3 roket ke wilayah mereka.
Lantas, mendadak Benyamin Netanyahu memerintahkan penghentikan perundingan dan penarikan seluruh delegasi Zionis dari Kairo.
Selanjutnya, kita simak pernyataan resmi Dr. Musa Abu Marzuq, Wakil Kepala Biro Politik Hamas dan anggota delegasi perundingan di Kairo, yang disiarkan di halaman resmi Facebook-nya dalam bahasa Arab:
“Dalam sebuah langkah yang tak terduga, Zionis Israel mengumumkan jatuhnya tiga roket ke atas mereka.
(Benyamin) Netanyahu mengatakan: agar menghentikan perundingan, menarik delegasi, dan mengakhiri gencatan senjata, di tengah kebingungan semua orang. Kami tidak mengetahui alasan dari langkah-langkah ini.
Tak lama kemudian berita datang, tidak ada roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, namun semua itu hanya dalih untuk mentarget para pemimpin Hamas.
Maka setelah penarikan delegasi, dan penghapusan gencatan senjata, terjadilah kejahatan baru di Rumah keluarga Al-Dallu dan telah syahid di dalamnya istri pemimpin besar Abu Khalid Muhammad Adh-Dheif dan bayi perempuannya. Semoga Allah merahmati keduanya dengan Rahmat-Nya yang luas. Sesungguhnya kita semua milik Allah dan kepada-Nyalah kita akan kembali.
Lewat tindakannya ini, Netanyahu telah menambahkan dusta yang tercatat dalam kejahatan baru di daftar panjang kejahatannya atas warga sipil, melanggar perjanjian dan kesepakatan. Dan pada akhirnya Netanyahu telah menegaskan kepada kita semua, bahwa tidak ada lagi tempat bagi ketulusan,” demikain pernyataan Dr. Musa Abu Marzuq dalam akun resminya dikutip SahabatAlAqsha.com. *