Hidayatullah.com—Agresi militer penjajah Israel ke Gaza rupanya mengungkap sejauh mana kegagalan penjajah Zionis dan badan intelijen Shin Bet.
Situs keamanan milik perlawanan Palestina “Al Majd” dikutip Puat Informasi Palestina (PIC) Selasa (01/09/2014) menyebutkan, kegagalan dan kelemahan intelijen Zionis membuat Badan Intelijen Umum Zionis Shin Bet tidak bisa menemukan serdadunya yang ditawan dan anggota perlawanan. Lembaga intelijen yang kerap dipuji-puji sebagai bada mata-mata hebat ini bahkan tak mampu melacak informasi tawanan sampai harus berusaha menawarkan uang dalam jumlah besar dengan imbalan memberikan beperapa informasi atau kerjasama dengan mereka.
Sumber keamanan senior menyebutkan Shin Bet telah menghubungi salah seorang anggota perlawanan yang bekerja di jaringan saluran telepon dengan berusaha menawarkan uang 100 ribu dolar kepadanya dengan imbalan mau memasang alat penyadap di salah satu perangkat jaringan telepon milik perlawanan.
Namun pegawai komunikasi perlawanan tersebut menolak permintaan komandan Shin Bet dimana hal itu membuat marah komandannya sehingga mengancam akan menjadikannya sebagai target pembunuhan bila tidak menuruti apa yang diminta.
Mengetahui situasi ini, kelompok perlawanan langsung mengganti posisi si pegawai dan menyembunyikannya guna melindungi hidupnya dari ancaman Zionis.
Namun hasil temuan kelompok perlawanan, uang yang ditawarkan kepada pegawai tersebut hanyalah uang fiktif. Di mana Shin Bet hanya berusaha menipu korban agar mau melaksanakan tugas dengan cara rayuan dan ancaman.
Al Majd menulis, perang dengan penjajah Zionis-Israel adalah perang informasi. Siapa yang memiliki informasi maka memiliki kendali inisiatif.
“Untuk itu kita harus mencegah musuh mendapatkan informasi dan memilikinya sehingga kita bisa melindungi dan menjaga perlawanan dan anggotanya,” tulis Al Majd.*