Hidayatullah.com — Anggota Senior Hamas menyebut peristiwa di Masjid Al-Aqsha di Yerusalem yang diduduki sebagai “pertempuran eksistensial dengan musul Zionis dan pemerintah rasisnya,” lapor Quds Pers.
Abdel Jabbar Saeed, anggota senior Gerakan Perlawanan Islam Palestina tersebut, menambahkan bahwa ini juga merupakana “pertempuran keinginan dan hak suci”.
Saeed menegaskan bahwa serangan serdadu Israel terhadap mereka yang melakukan I’tikaf di Masjid Al-Aqsha dan kesuciannya sebagai tempat ibadah “harus dilawan dengan segala bentuk perlawanan.”
Dia lantas mengajak warga Palestina untuk mengintensifkan kehadiran mereka di Masjid Al-Aqsha dan beramai-ramai beri’tikaf di sana untuk “menghadapi serangan rasis dan fasis ini.”
Hamas, tegasnya, menegaskan bahwa i’tikaf di masjid bukan lagi pilihan, melainkan kewajiban agama dalam menjaga Masjid Al-Aqsha dan orang-orang di dalamnya. Dia mendesak semua orang untuk memobilisasi dan pergi ke Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa dengan segala cara untuk mendukung mereka.
“Serangan pendudukan Israel di tempat suci adalah serangan terhadap seluruh negara Arab dan Islam,” kata Saeed dalam pidatonya kepada orang-orang di wilayah itu, “dan menyerukan turun ke jalan, mengumumkan dukungan untuk Palestina, berdiri di samping. mereka yang berada di pengasingan dan Masjid Al-Aqsa, dan menekan pendudukan untuk menghentikan rasisme, fasisme, dan agresi.” Dia meminta dunia Arab dan Islam untuk tidak mengecewakan Al-Aqsha.*