Sambungan wawancara PERTAMA
Apa tidak ada kesempatan dan pilihan lain bagi PPP?
Tentu kesempatan PPP untuk rujuk dan kembali ke pangkuan umat Islam masih sedikit terbuka, namun tinggal satu kesempatan saja, yang jika tidak dimanfaatkan dengan baik, maka umat Islam tidak segan-segan akan menjatuhkan Talaq 3 yang berarti selamat tingga PPP untuk selama-lamanya.
Apa yang Kiai maksud sikap keagamaan?
Hendaklah para pengurus PPP bertobat kepada Allah Subhanahu Wata’ala dari dukungannya terhadap Si Ahok Penista Al-Quran dan mengutuk tindakannya, sekalipun pernyataan ini terlambat, tapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali.
Dan hendaklah PPP mencabut kerjasama dan dukungannya terhadap PDIP, yaitu partai yang selama ini ‘alergi’ dengan pelaksanaan Syariat Islam secara legal formal dalam aturan undang-undang negara.
Jika PPP tidak bertobat, maka jangan salahkan jika umat Islam akan terus menggembosi PPP di setiap perkumpulan mereka, karena menilai PPP sebagai partai pengkhianat umat Islam.
Sebenarnya, bagaimana pandangan Pak Kiai dengan PPP saat ini?
Pertama, sejak PPP ada keributan dalam internal mereka (PPP kisruh dan terbaru dua menjadi kubu Djan Faridz dan M. Romahurmuziy), umat Islam di arus bawah menjadi tidak tenang. Apalagi sesungguhnya umat Islam tidak mengenal backround di balik siapa Djan Faridz dan M. Romahurmuziy itu.
Tetapi tidak mengapa, sesungguhnya umat di grass root, saya lihat tidak begitu menutuntut backround keduanya. Yang mereka tuntut cuma satu saja, mengapa seharusnya mewakili aspirasi umat Islam. Lha ini, sudah konflik, kedua-duanya berebut pengaruh Kiai Maimoen Zubeir.
Kedua, jujur, akhir-akhir ini, PPP kurang dekat dengan umat Islam. Mereka hanya datang mencari simpati umat tatkala hendak Pilkada atau Pemilu. Terbukti, kasus di mana PPP justru memilik musuh umat Islam, yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ini tidak bisa diterima. Itulah yang saya sampaikan ke Mas Romi apa adanya.
Dengan semua langkah PPP selama ini, apa ia masih partai Islam?
Kami lihat faktanya saja. Sampai saat ini PPP masih mengaku partai Islam bahkan menggunakan logo Ka’bah. Jika tidak mau menyebut diri partai Islam, sebaiknya pakai logo Monas (Monumen Nasional) saja.
Baca: Dukung Ahok, Politisi Senior PPP Sebut Kedua Partai Menghamba Kekuasaan
Seberapa tingkat kepercayaan Anda kepada PPP?
Di mata saya, kepercayaan ini tinggal 20% saja. Tetapi jika PPP kembali pada induknya, Islam, pelan-pelan orang banyak orang akan kembali. Termasuk saya. Jujur saja, saya dan keluarga sudah tidak mau lagi PPP jika ia tidak tobat.
Apakah hal seperti ini hanya Anda sekeluarga?
Perasaan seperti ini dirasakan banyak umat Islam, terutama warga Nahdhatul Ulama (NU). Kalau warga NU yang ‘garis lurus’ dan ‘hati nurani’ dia pasti seperti itu. ‘NU hati nurani’ pasti berlawanan dengan Ahok.
Memang ada NU Garis Lurus dan ‘NU hati nurani’?
Hahaha itu istilah saya sendiri. Saya bahkan sering gunakan istilah ‘NU Metal’ (NU Melu Tahlilan) untuk menyebut orang-orang NU yang hanya ikut tahlilan saja. Secara ubudiyah dia NU, tetapi pilihan politik dia tidak ikut pimpinannya.
Jika kecewa PPP kan warga NU masih ada gantinya, PKB?
Secara politik, PKB tidak jauh dengan PPP. Saya katakana mereka ‘setali tiga uang’. Yang kedua, secara asas, PKB sudah menyatakan bukan partai Islam.
Bagaimana jika Pak Kiai ketemu Djan Farid?
Bahkan andaikata ketemu dia, akan saya katakanan hal yang sama.*