Hidayatullah.com–Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan soal viralnya pembakaran “bendera tauhid’ bertuliskan Laa Ilaha Ilallah dalam suasana keceriaan perayaan Hari Santri di Garut, Jawa Barat.Inilah wawancaranya dengan hidayatullah.com, Senin (22/10/2018).
Bagaimana tanggapan Anda maraknya video yang beredar di media sosial, beberapa orang berseragam Banser membakar “bendera tauhid’. Apa benar itu anggota Anda?
Saya sudah peringatkan ke kader di bawah, untuk tidak lagi melakukan pembakaran bendera apapun. Jika memang menemukan bendera-bendera tersebut, sudah saya perintahkan juga untuk diserahkan kepada aparat keamanan saja. Tidak boleh lagi ada pembakaran-pembakaran seperti kejadian di Garut itu, meskipun kami memahami kenapa kader melakukan tindakan tersebut.
Baca: Ini Klarifikasi Banser Soal Pembakaran “Bendera Tauhid” di Garut
Apa maksudnya memahami tindakan itu?
Karena itu bendera yang digunakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Kita juga sedang menelusuri, karena video itu juga potongan saja. Darimana mereka menemukan bendera HTI itu.

Bukankah HTI sudah dibubarkan dan bendera tauhid tidak dilarang oleh polisi?
Bendera tauhid tidak. Kalau bendera HTI?
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Kemendagri Soedarmo sudah menjelaskan pemerintah membubarkan HTI bukan berarti melarang bendera bertuliskan kalimat tauhid dan kalimat “Laa ilaha Illallah”?
Berarti HTI berusaha mengelabui publik dong? Dimana-mana yang mereka pakai bendera-bendera tanpa tulisan HTI.
Baca: Parade Tauhid Bentangkan Bendera “Laa Ilaha Illallah Terpanjang di Dunia”
Apakah Anda baru tahu kalau bendera HTI ada tulisan “Laa Ilaha Illallah” + HTI-nya?
Anda tanya sikap saya atau anak-anak yang bakar bendera HTI?
Saya tanya Anda
Konteks wawancaranya tadi soal anak-anak yang bakar bendera HTI di Garut kan?
Anda tahu kan, selama ini yang digunakan HTI dalam acara-acara mereka bendera tanpa tulisan HTI? Apa maksudnya itu? Mengelabui atau apa?*/Andi