CHOIR (46), buru-buru memasuki halaman Monas, Jakarta Pusat, bersama seorang temannya. Di lapangan, ia memasuki lautan ribuan -bahkan jutaan- manusia dengan khusuk meneriakkan yel-yel “Bebaskan Al Quds!”, Ahad (17/12/2017).
“Saya berangkat jam 04.00 WIB. jamaah masjid saya sudah berangkat dua bus dari Tangerang,” ujarnya ditemui hidayatullah.com di lokasi.
Pria kelahiran Jakarta yang juga Alumni 212 itu mengaku tak pernah absen ikut aksi-aksi bela umat.
“Sejak sebelum Aksi 411, 212 saya ikut. Menurunkan si penista,” ujar penggemar ceramah Ustadz Bahctiar Nasir (UBN) ini.
Karyawan perusahaan kontraktor ini menyadari, kehadirannya pada Aksi Bela Palestina itu belum banyak memberikan kontribusi bagi umat, apalagi untuk Palestina.
“Setidaknya, saya ingin jadi semut yang membawa air, dalam kisah Nabi ibrahim, bahwa inilah yang baru bisa saya lakukan selain doa.”
Melihat kondisi dunia yang sudah tidak jelas mana haq dan batil, hanya al-Qur’an saja yang saat ini menurutnya layak dipercaya dan diikuti.
“Dunia sudah ruwet. Ketidakadilan sudah merajalela. Lihatlah Palestina, kurang apa lagi kekejamannya (Israel, Red) tapi semua tak bisa bicara,” katanya.
Karena itu, di tengah kesibukan bekerja dan selalu datang kegiatan pembelaan umat, ia kini sedang memulai meniatkan diri menghafal al-Qur’an.
“Bismillah, saya mulai menghafal al-Qur’an, tanda-tanda kiamat sudah sejengkal, dan Palestina dan Baitul Maqdis adalah ukuran keimanan kita,” ujarnya.*