Hidayatullah.com–Anak-anak yang memiliki bobot tubuh lebih berat dibanding teman-teman sebayanya pada usia empat dan lima tahun, cenderung akan mengalami hambatan dalam hubungan sosialnya beberapa tahun mendatang. Demikian menurut hasil sebuah studi di Australia.
Dalam laporan penelitian yang dimuat jurnal Pediatrics disebutkan, para peneliti melakukan survei terhadap orangtua dari 3.363 anak-anak Australia yang berpartisipasi dalam kajian kesehatan nasional. Interview dilakukan pada saat anak mereka berusia empat atau lima tahun dan empat tahun kemudian.
Pertanyaan yang diajukan peneliti adalah tentang kesehatan mental dan perilaku anak, seperti masalah emosional, hiperaktivitas dan keterampilan berhubungan sosial. Anak-anak juga senantiasa dicatat perkembangan berat badannya.
Diketahui kemudian, anak-anak yang berusia empat dan lima tahun, 222 putra (13 persen) dan 264 putri (16 persen) terkategori kelebihan berat badan. Sementara 77 putra (4,5 persen) dan 87 putri (5,2 persen) termasuk anak-anak yang obesitas atau sangat gemuk.
Hasilnya survei menunjukkan, anak-anak yang kegemukan itu sekitar 20 persennya cenderung mengalami hambatan sosial pada usia delapan atau sembilan tahun.
Para peneliti menyimpulkan, stigma tentang anak gendut kemungkinan menyebabkan anak-anak itu menarik diri dari pergaulan, karena mereka takut diejek. Apalagi, anak-anak gendut biasanya menjadi obyek olok-olok.
Micheal Sawyer, profesor dari Unversitas Adelaide yang memimpin penelitian itu, mengatakan bahwa ia bermaksud untuk memantau perkembangan anak-anak tersebut lebih jauh. Ia ingin memantau kesehatan jiwa mereka. Sebab, hasil penelitian lain menyebutkan bahwa orang dewasa yang memiliki bobot tubuh berlebih beresiko besar mengalami gangguan mental seperti depresi dan kegelisahan.*