IMAM ABDULLAH BIN WAHB rahimahullah, seorang ulama hadits dan fiqih madzhab Maliki pernah menyampaikan,”Sesungguhnya para ulama hadits meminta kepadaku untuk menyampaikan hadits-hadits mengenai sifat surga dan neraka, sedangkan aku sendiri tidak tahu apakah aku mampu melakukan atau tidak.”
Imam Abdullah bin Wahb akhirnya membacakan kepada para ulama itu mengenai sifat neraka, namun beliau tidak mampu melanjutkan karena jatuh pingsan. Mereka yang berada dalam majelis tersebut berusaha untuk menyadarkan beliau dengan memercikkan air ke wajah, atau dengan membacakan hadits-hadits mengenai sifat surga. Namun semua usaha itu tidak membuahkan hasil.
Imam Ibnu Wahb masih belum sadar selama 10 hari, hingga seorang tabib dipanggil untuk memeriksa. Tabib itu pun mengatakan,”Laki-laki ini jantungnya pecah!” Tak lama kemudian Imam Abu Wahb wafat. Rahimahullah Ta’ala. (Tartib Al Madarik, 3/241)/Hidayatullah.com