IMAM ATS TSAURI suatu saat pergi ke Bashrah, dan di saat yang sama penguasa Kufah mengundang beliau. Di Bashrah At Tsauri bekerja untuk menjaga sebuah kebun korma. Para utusan penguasa pun mencari At Tsauri dan sampai di kebun korma tersebut.
Di kebun itu para utusan bertanya kepada seorang penjaga,”Siapa Anda wahai Syeikh?” Sang penjaga pun menjawab,”Saya penduduk Kufah”. Utusan pun bertanya, ”Manis mana, korma Bashrah atau Kufah.” Penjaga pun menjawab, ”Kalau korma Kufah memang manis, namun korma Bashrah, aku belum merasakannya.”
Para utusan pun membalas, ”Engkau berbohong wahai Syeikh, anjing, orang baik, orang buruk saat ini makan korma, sedangkan engkau mengklaim belum merasakannya?”
Para utusan itu pun menyampaikan hal yang aneh itu kepada pekerja kebun. Si pekerja pun menjawabnya, ”Jika engkau benar, maka dia adalah Sufyan Ats Tsauri, jemputlah ia untuk menghadap sultan.”
Para utusan itu pun berupaya untuk mengajak At Tsauri ke Kufah untuk bertemu sultan, tapi mereka gagal karena At Tsauri enggan datang. (Hilyah Al Auliya, 7/13).*