Sambungan artikel PERTAMA
- Jangan terburu membetulkan kesalahan anak
Pertama-tama, anak menyerap informasi sebelum mengulangi informasi tersebut. Saat mereka mulai bicara, anak melakukan banyak kesalahan; dan itu merupakan bagian dari proses belajar. Usahakan untuk tidak segera membetulkan mereka. Karena jika kita terus menerus membetulkan, justru itu akan menghancurkan percaya diri mereka.
Cobalah mengulangi apa yang mereka ucapkan, dengan susunan kata yang benar. Contohnya jika Fatimah bilang, “Kepala Ahmad topi biru!” Dengan menunjukkan ketertarikan, Anda bisa meresponnya dengan mengatakan, “Iya, Fatimah benar! Ahmad memakai topi biru!”
Paham apa yang saya maksud? Ini adalah bentuk koreksi halus atau tak langsung. Anak-anak adalah pemerhati ulung, jadi kemungkinan besar mereka akan mengerti ada perubahan dalam kalimat tadi. Ulangi kembali saat itu juga atau lain kali.
Ingatlah bahwa anak belajar bicara dengan meniru apa yang ia dengar. Jadi, anak percaya bahwa apa yang Anda katakan itu benar dan cara mengucapkan yang paling baik.
- Batasi penggunaan gadget
Saya yakin nasihat ini sudah sering kita dengar. Jangan biarkan TV, smartphone, atau tablet yang mengajari anak Anda berbicara. Anak Anfa justru akan menjadi pasif. Bahkan, media semacam ini justru membuat usaha Anda di awal tadi menjadi sia-sia. Anak butuh interaksi (active learning) untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mereka.
- Ajak ngobrol dan bercerita
Bicaralah kepada anak seperti sesama teman. Berbagi cerita, jelaskan apa yang Anda kerjakan hari itu, berikan pertanyaan, dan nikmatilah. Jika ada yang tidak dimengerti dari apa yang diceritakan anak, tanyakan dengan lembut.
Saat saya tidak mengerti apa yang putri saya katakan, saya gunakan kata-kata yang saya pahami kemudian mengira-ngira kesimpulan dari perkataannya tadi dan bertanya. Contohnya: dia bilang, “tadi aku ini di lantai,” sambil memegangi lengannya, kemudian saya bertanya, “oh, lenganmu sakit karena jatuh di lantai?” Di lain waktu jika ada hal yang serupa terjadi, dia sudah tahu bagaimana menyusun kata dengan benar, atau paling tidak lebih baik dari sebelumnya.
Baca: Kesiapan Orang Tua Modal Utama Untuk Anak Gunakan Gadget .
- Kenalkan bahasa kedua
Banyak orang yang percaya bahwa mempelajari bahasa asing di usia dini mengakibatkan keterlambatan bicara pada anak. Namun tidak dengan apa yang saya alami. Mungkin bagi sebagian orang hal itu benar, tapi saya hanya menceritakan pengalaman saya. Mengenalkan bahasa asing kepada anak saya justru membantunya berbicara lebih baik dan lebih percaya diri. Dia mampu mengucapkan huruf dan kata yang tidak ada pada bahasa lainnya (begitu juga sebaliknya). Dan seiring waktu, berbicara dengan bahasa asing kelak akan menjadi lebih mudah nantinya in syaa Allah.
- Dukung si kecil
Selalu beri semangat anak Anda ketika mereka berbicara. Meski terkadang Anda tidak paham apa yang mereka katakan, cobalah untuk tidak terlalu terlihat. Tanyakan dengan lembut, main tebak-tebakan, dan selalu tunjukkan antusias Anda.
Saat anak Anda ingin bercerita, berikan perhatian dan buat mereka tahu betapa bangganya Anda kepada mereka.
Ingatlah untuk selalu mendukung mereka. Jangan menekan anak Anda jika ternyata tidak sesuai apa yang Anda harapkan. Setiap anak berkembang pada tingkatan yang berbeda-beda. Jika ia sehat dan bahagia, itulah yang terpenting. Lakukan apa yang terbaik dan serahkan semuanya kepada Allah.
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu…” (QS. Ali Imran:159).*/Umm Sumayyah, seorang blogger di Ihsaan Home Academy dan praktisi homeschooling. Diterjemahkan oleh Karina Chaffinch