Oleh: M. Yusran Hadi
TIDAK terasa Bulan Ramadhan sudah berlalu. Kita sudah memasuki bulan Syawal. Memang bulan Ramadhan datang membawa keberkahan bagi kaum muslimin dalam segala aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam menyebut bulan Ramadhan bulan keberkahan. Ketika Ramadhan tiba, Nabi senantiasa memberi kabar gembira mengenai kedatanganya sebagaimana sabdanya: “Telah datang kepada kamu bulan yang penuh keberkahan, diwajibkan kepada kamu sekalian berpuasa, padanya dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dibelunggu syaithan-syaithan, dan ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang dihalangi kebaikannya padanya, maka rugilah dia” (H.R. Ahmad,An-Nasa’i & Baihaqi).
Keberkahan Ekonomi
Secara ekonomi, Ramadhan memberi keberkahan luar biasa. Pada bulan yang berkah ini para pedagang mendapat untung besar. Ini terjadi karena meningkatnya daya beli masyarakat dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Masyarakat sangat antusias dengan kedatangan Ramadhan.
Mereka menyambutnya dengan gembira, mempersiapkan bekal untuk berbuka puasa dan sahur dengan menu yang istimewa , dan melakukan berbagai aktivitas tarhib Ramadhan. Berbagai tulisan dan iklan di koran, tabloid, dan spanduk yang menghiasi bangunan perkantoran, masjid, sekolah dan sebagainya memberikan tahniah atas kedatangan bulan Ramadhan dan memberi motivasi kepada kita untuk meraih keutamaan di bulan yang mulia ini. Ceramah-ceramah tarhib Ramadhan diadakan di penjuru kota dan pelosok kampung. Bahkan, khusus di Aceh, ada tradisi mak meugang sehari atau dua hari menjelang Ramadhan. Mak meugang adalah sebuah tradisi khas di Aceh dalam menyambut Ramadhan dengan menyembelih hewan atau membeli daging untuk dimakan bersama keluarga atau orang lain.
Pada saat berada dalam Ramadhan, berbagai jenis makanan dan minuman untuk berbuka puasa dijual sepanjang jalan pada sore harinya sebagai pesiapan untuk berbuka puasa. Bahkan ada makanan dan minuman yang tidak ada dijual pada bulan lainnya. Pemandangan dan nuansa seperti ini seakan sudah menjadi tradisi khas masyarakat kita pada setiap bulan Ramadhan selain aktivitas ibadah lainnya. Tentu, secara materil keberkahan Ramadhan ini sangat dirasakan oleh para pedagang khususnya.
Keberkahan Politik
Secara politik, bulan Ramadhan memberikan keberkahan kepada ummat Islam dengan kemenangan dalam berbagai pertempuran. Banyak sekali peristiwa-peristiwa monumental yang terjadi di bulan Ramadhan. Misalnya pada tahun ke-2 Hijrah, kaum muslimin mengukir kemenangan perang Badar. Di Bulan Ramadhan tahun ke-8 hijrah, ummat Islam berhasil menaklukkan Mekkah (fathu makkah). Ramadhan tahun ke-15 H, kaum muslimin mengalahkan imperium Persia dalam perang Qadisiah.
Ramadhan tahun 92 H, kaum muslimin melalui kepemimpinan Thariq bin Ziyad menaklukkan Raja Roderick dan menaklukkan Andalusia (Spanyol). Ramadhan tahun 584 H, dalam perang Hittin, kaum muslimin dipimpin Shalahuddin Al-Ayyubi dapat mengalahkan kaum salib dan membebaskan masjid Al-Aqsha. Ramadhan tahun 658 H, kaum muslimin mengusir pasukan Tatar di ’Ain Jalut. Ramadhan tahun1393 H, kaum muslimin menang dalam peperangan pertama melawan Israel. Dan di bulan Ramadhan 1365 H, ummat Islam Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda.
Lebih jelas dan rincinya, kita dapat merujuk kepada Sirah Nabawiyah yang menggambarkan bagaimana peranan bulan Ramadhan dalam Jihad dan peta perpolitikan pemerintahan negara Islam.
Keberkahan sosial
Ramadhan mengajarkan kita untuk bermurah hati (dermawan), menolong dan mempunyai rasa empati kepada orang fakir miskin dan orang yang membutuhkan pertolongan kita. Kita sangat dianjurkan berinfaq, terlebih lagi pada bulan Ramadhan. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam telah memberikan contoh teladan yang mulia dalam hal ini. Disebutkan dalam sebuah hadits bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam adalah seorang yang paling dermawan.
Terlebih lagi pada bulan Ramadhan. Kedermawaan beliau melebihi kecepatan angin yang berhembus (H.R. Bukhari). Demikian pula, memberi bukaan puasa bagi orang yang berpuasa sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: “Barang siapa yang memberi bukaan puasa bagi seorang yang berpuasa, maka baginya seperti pahalanya tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebu.t” (H.R At-Tirmizi dan An-Nasa’i). Selain itu, pada bulan Ramadhan zakat fitrah harus dilaksanakan oleh setiap muslim sebagai kewajiban, untuk diberikan kepada fakir miskin.
Dari sini jelaslah bagaimana perhatian Islam terhadap fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Maka, bulan Ramadhan merupakan bulan keberkahan sosial.* (BERSAMBUNG)