Oleh : Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil
اَلْحَمْدُ للهْ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ الْعَزِيْزُ الْعَلَّامْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّداً خَيْرَ الْأَنَامِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَمْلَأُ الْأَكْوَانَ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامِ، وَهُوَ الَّذِيْ أَنْزَل َ اللهُ اِلَيْهِ الْقُرْآنَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَان. أمّا بعد فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ. فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وقال تعالى في كتابه الكريم، إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Diriwayatkan, suatu ketika Sayidina Utsman bin Affan sedang menyampaikan khutbah yang isinya, “Waspadalah terhadap minuman keras (miras) karena sesungguhnya miras merupakan induk segala perbuatan keji. Sungguh, pernah terjadi pada seorang pria saleh sebelum kalian dari kalangan ahli ibadah. Dia rajin beribadah ke masjid. Suatu ketika dia bertemu dengan seorang perempuan nakal.”
“Perempuan tersebut memerintahkan pelayannya untuk mempersilakan lelaki tersebut masuk ke dalam rumah. Kemudian pintunya dikunci rapat-rapat. Di sisi perempuan tersebut terdapat miras dan seorang anak kecil. Kemudian perempuan tadi berkata,
‘Kamu tidak bisa keluar dari rumah ini sebelum engkau memilih minum segelas arak ini atau engkau berzina denganku, atau engkau membunuh anak kecil ini. Jika kamu tidak mau, maka saya akan berteriak dan saya katakan bahwa kamu ini memasuki rumahku. Siapa yang akan percaya kepadamu?’
Lelaki tersebut menjawab, “Saya tidak mau melakukan perbuatan keji (berzina) atau pun membunuh manusia.” Akhirnya dia minum segelas miras. Demi Allah, dia menjadi mabuk sehingga dia pun berbuat zina dengan perempuan tersebut dan membunuh si anak kecil.
Utsman RA pun berpesan, “Maka jauhilah minuman keras, karena minuman keras merupakan induk segala perbuatan keji. Demi Allah, sungguh, iman dan minuman keras tidak akan bersatu di dalam hati seseorang melainkan hampir pasti salah satu di antaranya melenyapkan yang lain.”
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Kisah di atas memberi pelajaran yang teramat berharga. Pesannya jelas bahwa menunggak miras, sedikit atau banyak, menguntungkan pengusaha atau tidak, gratis atau membayar, dapat menghangatkan badan atau tidak, ia tetap sebuah sumber malapetaka.
Terlalu banyak untuk kita sebutkan di sini dampak sosial, belum ditambah dampak dalam agama, yang diakibatkan pengaruh miras. Sebut saja diantaranya, ada seorang pemuda mabuk memukuli ibu kandungnya karena minta uang tapi tidak diberi. Ada juga seorang ibu kandung yang terpaksa melaporkan anaknya ke polisi, sebab sudah tidak tahan mendapatkan pukulan dengan benda keras saat pelaku dalam keadaan mabuk. Ada pula berita tentang seorang pemuda yang tersinggung saat tengah di bawah pengaruh miras lalu membunuh temannya dengan sadis.
Pernah ada kejadian seorang adik tega membunuh kakak kandungnya saat dalam keadaan mabuk. Di Sulawesi Selatan sekelompok pemuda mabuk mencekoki seorang bocah dengan miras sampai sempoyongan. Di Gorontalo sekelompok pemuda mabuk cekoki bayi 4 bulan dengan Miras. Baru-baru ini seorang oknum yang dalam keadaan mabuk memuntahkan peluru tajam di sebuah Cafe di Jakarta yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.
Masih banyak kalau kita ingin sebutkan semuanya. Intinya adalah tidak ada kebaikan sedikit pun pada minuman keras. Yang ada hanya keburukan, kejahatan, tangis pilu, kemarahan, dan kerusakan. Dari beberapa peristiwa yang kita dengar itu saja terbukti berapa banyak seorang ibu harus kehilangan anaknya, istri kehilangan suaminya, seorang anak kehilangan bapaknya, satu keluarga kehilangan orang-orang tercinta akibat minuman keras.
Jama’ah Shalat Jum’at
Sungguh Maha Benar Allah dengan firman-Nya yang melarang minuman keras :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS: Al-Ma’idah : 90)
Sungguh benar sabda Baginda Nabi Muhammad ﷺ:
اِجْتَنِبُوا الْخَمْرَ فَإِنَّهَا مِفْتَاحُ كُلِّ شَرٍّ
“Jauhilah sesuatu yang memabukkan, sesungguhnya yang memabukkan adalah pembuka seluruh keburukan.” (HR. Baihaqi)
Minuman terlaknat ini menimbulkan dampak negatif. Beberapa diantaranya : Pertama, perilaku berbahaya. Miras bisa mengurangi kemampuan dalam mencegah diri dari perilaku yang tidak baik, sehingga orang yang mabuk sering kali melakukan hal-hal berbahaya tanpa disadarinya.
Kedua, efek negatif terhadap suatu hubungan. Mengonsumsi Miras tidak hanya berefek terhadap diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitarnya, terutama anak-anak. Kekerasan rumah tangga sering kali terjadi pada orang yang menunggak Miras. Bagi anak-anak, mungkin akan menderita trauma jangka panjang akibat kebiasaan orang tuanya tersebut.
Ketiga, depresi. Dalam jangka pendek, minuman keras bisa memberikan efek relaksasi. Namun, tanpa disadari, Miras justru memberikan kontribusi terhadap perkembangan depresi
Keempat, mengakibatkan kecelakaan. Miras akan menganggu seseorang dalam mengemudi dan memperlambat proses berpikir. Gabungan kondisi ini menjadi penyebab seseorang mengalami kecelakaan setelah minum minuman keras. Dan masih banyak lainnya dari efek serta dampak buruk minuman keras.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Dari sini kita melihat kebijakan apapun yang diambil haruslah kebijakan yang tidak mendatangkan mudharat dan mafsadat bagi masyarakat. Keputusan atau peraturan yang dibuat untuk usaha serta investasi tidak boleh lebih mengedepankan kepentingan pengusaha dari pada kepentingan masyarakat luas. Tidak sepatutnya kita membiarkan aturan yang memberikan izin kepada usaha-usaha yang berpotensi untuk merusak serta menimbulkan kehancuran bagi rakyatnya seperti investasi di bidang minuman keras.
Demikianlah khutbah Jum’at pada siang ini. Apa yang disampaikan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya tentang larangan minuman keras harus kita jadikan sebagai patokan untuk melarang segala usaha yang menimbulkan kekacauan dalam kehidupan umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
Jauh sebelum sains membuktikan kebenaran ilmiah dari kerusakan yang ditimbulkan oleh Miras, Rasulullah ﷺ sebagai sosok yang penyayang kepada umatnya, telah memberikan arahan agar umat manusia menjauhi Miras. Beliau menginginkan umat dapat menjalani gaya hidup yang sehat dan seimbang serta memiliki kemampuan atau kesadaran penuh untuk mengendalikan kehidupannya sendiri.*
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِين وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Baca juga Khubat Jumat lain di Hidayatullah.com