Pengantin baru, tapi istri kadang menemani tidur keponakannya yang masih kecil?
Pertanyaan:
Saya laki-laki 27 tahun, baru menikah bulan kemarin. Untuk sementara saya masih menumpang di rumah mertua. Kebetulan di rumah ada 2 anak kecil; yaitu anak dari sepupu (cewe) istri yang ikut di rumah mertua. Orang tuanya sudah cerai dan sekarang sepupu kerja di luar negeri. Dalam kesehariannya anak tersebut sudah lengket sama istri. Hal itu sudah saya ketahui sebelum menikah.
Permasalahannya sampai sekarang, anak tersebut lebih lengket sama istri saya ketimbang sama ibunya sendiri. Bahkan kalau mau tidur minta ditemani oleh istri saya.
Pernah suatu hari istri saya menemani anak tersebut tidur, sampai istri saya ketiduran di kamar anak tersebut (kamar mertua saya). Bolehkah saya melarang istri untuk menemani tidur anak tersebut?
Wassalam
Abay
Jawaban Pengasuh:
Mas Andi yang dirahmati Allah. Saya bisa mengerti bagaimana perasaan Anda sebagai seorang suami yang barangkali setiap menjelang tidur sering ditinggal oleh istri untuk menemani anak-anak sepupunya tidur. Apalagi usia pernikahan Anda yang baru sebulan.
Boleh jadi kedua anak tersebut merasa nyaman bersama istri Anda, karena keduanya merasa mendapatkan kasih sayang dari istri Anda. Sementara perasaan keibuan istri Anda tidak tega untuk membiarkan kedua anak sepupunya tersebut kehilangan masa depannya, karena tidak memperoleh kasih sayang yang cukup pada usia-usia yang sangat menentukan.
Memang Anda lebih berhak untuk mendapatkan pelayanan dari istri Anda ketimbang kedua anak sepupu yang berada di rumah mertua Anda. Tetapi rasanya kurang bijak bila tiba-tiba Anda memutuskan begitu saja perasaan belas kasihan istri Anda dan perasaan disayangi kedua anak tersebut, dengan Anda melarang istri Aanda untuk menemaninya tidur.
Saya rasa akan lebih bijak jika Anda membicarakan bersama istri Anda masalah ini. Anda bersama istri dapat mulai melepaskan ketergantungan kedua anak tersebut secara bertahap; dengan cara membimbing, memberikan pengertian, serta melatihnya agar mampu tidur secara mandiri. Dengan begitu, mereka tidak akan merasa ada yang hilang dari dirinya, walaupun tanpa kehadiran istri Anda di setiap tidurnya.
Mas Andi yang dirahmati Allah. Saya percaya, Anda dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan membahasnya bersama istri Anda.
Wassalam
Ainur Rofiq