Hidayatullah.com—Banyak ulama besar kepadanya, terutama dalam hal hadits. Namun siapa sangka dulunya dia perampok yang sangat ditakuti?
Mendengar namanya saja sudah bikin gemetar. Apalagi mengetahui sepak terjangnya. Di sinilah pelajarannya: siapapun bisa berubah.
Dari jahat menjadi baik. Atau sebaliknya, dari baik menjadi jahat. Sudah banyak contohnya. Karena itulah kita selalu berdoa, agar keimanan yang sudah bersemayam di dalam hati tetap abadi hingga akhir hayat kita.
Suatu malam, sejumlah pedagang hendak menuju Sirjis. Mereka menyadari, daerah ini sangat rawan perampokan. Terutama oleh kawanan Fudhail.
Untuk keamanan, mereka menyiapkan anak-anak panah. Sementara, tak jauh di sana Fudhail dan kawan-kawannya sudah bersiap-siap untuk menyergap kafilah dagang tersebut.
Tiba-tiba Fudhail tersungkur. Bukan karena serangan anak panah. Fudhail berteriak, “Wahai kalian semua! Aku terkena anak panah Allah!”
Apa maksudnya? Apa yang terjadi sesungguhnya? Bagaimana titik baliknya sehingga Fudail menjadi ulama besar dan siapa pula ulama-ulama besar yang belajar kepadanya?*