Hidayatullah.com– Jaksa federal Swiss telah membatalkan penyelidikan 11 tahun atas dugaan pencucian uang oleh orang Mesir terkait dengan pemberontakan Arab Spring.
“Meskipun sudah banyak melakukan pemeriksaan dan telah mentransfer 32 juta franc Swiss ke Mesir pada tahun 2018, kantor Kejaksaan Agung sekarang harus menerima bahwa investigasi itu tidak dapat membuktikan kecurigaan yang dapat menjustifikasi dakwaan terhadap siapa pun di Swiss atau penyitaan aset,” kata pihak kejaksaan dalam pernyataan hari Rabu (14/4/2022) seperti dilansir Reuters.
Kejaksaan itu juga mengumumkan akan melepaskan sisa 400 juta franc Swiss ($429 juta) yang telah dibekukan oleh otoritas Swiss.
Penyelidikan oleh Swiss dimulai pada 2011 menyusul peristiwa-peristiws yang berkaitan dengan aksi protes besar-besaran oleh rakyat yang menyebabkan runtuhnya kekuasaan Hosni Mubarak. Kala itu, di tengah krisis ekonomi dan pangan muncul dugaan-dugaan korupsi oleh orang-orang dilingkaran dalam Mubarak, termasuk oleh anak-anaknya.
Kasus pidana yang “kompleks dan luas” itu awalnya melibatkan 14 tersangka, termasuk dua putra Mubarak serta 28 orang dan 45 badan hukum yang asetnya kemudian disita Swiss. Lima tersangka saat ini masih dalam penyelidikan, kata Kejaksaan Swiss.
Para tersangka awal, yang sebagian besar memegang posisi resmi atau jabatan ekonomi penting di Mesir, diduga telah menggunakan Swiss untuk mencuci uang hasil korupsi mereka.*