Hidayatullah.com—Sebanyak sembilan siswa dilaporkan meninggal dunia karena bunuh diri di negara bagian Andhra Pradesh (AP) setelah Dewan Ujian Menengah Andhra Pradesh mengumumkan hasil kelas 11 dan 12 Rabu lalu, demikian ditulia situs berita Wion News.
Kabar tersebut menjadi viral setelah insiden bunuh diri yang mengejutkan terjadi di beberapa perguruan tinggi ternama di India. Empat mahasiswa diduga bunuh diri tahun ini di beberapa kampus milik Indian Institute of Technology (IIT).
Di tingkat nasional, Laporan Kematian & Bunuh Diri India (ADSI) oleh National Crime Records Bureau (NCRB) menemukan bahwa lebih dari 13.000 siswa meninggal karena bunuh diri pada tahun 2021. Ini setara dengan lebih dari 35 kematian per hari.
Peningkatan 4,5 persen tercatat pada tahun 2021 dibandingkan dengan 12.526 kematian pada tahun 2020, sementara 864 dari 10.732 kasus bunuh diri disebabkan oleh kegagalan siswa dalam ujian.
Negara bagian Maharashtra mencatat jumlah kematian siswa tertinggi karena bunuh diri pada tahun 2021 dengan 1.834, diikuti oleh Madhya Pradesh dengan 1.308 kematian dan Tamil Nadu dengan 1.246 kematian.
Psikolog Anak dan Dewasa Terdaftar di Dewan Rehabilitasi India (RCI), Dr. Ashima Shrivastava mengatakan semua tahu ada stigma seputar kesehatan mental. Sementara itu hanya sedikit orang mau meminta bantuan profesional.
“Banyak orang tidak mau mencari bantuan profesional seperti jalur pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang sangat membantu,” katanya.
Bunuh diri adalah penyebab utama keempat kematian di kalangan anak muda di India dan merupakan masalah yang mengkhawatirkan karena 65 persen penduduk negara itu berusia di bawah 35 tahun.
Kebijakan nasional tentang pencegahan bunuh diri dinilai langkah penting untuk memenuhi komitmen India terhadap kesehatan secara umum dan kesehatan mental khususnya serta untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).*