Hidayatullah.com– Pada bulan Ramadhan 1440H tahun ini, di Masjid Baiturrahmah, Kota Padang, Sumatera Barat ada yang berbeda dengan masjid lain. Pelaksanaan shalat tarawih di masjid nan indah ini digelar dengan bacaan ayat Al-Qur’an oleh imam sebanyak satu juz setiap harinya.
Jadi, kata Ketua Pengurus Masjid Baiturrahmah Jemkhairil, kalau Ramadhan tahun berlangsung selama 30 malam, artinya sudah 30 juz atau sama dengan khatam Al-Qur’an.
Jemkhairil menjelaskan, di Masjid Baiturrahmah ada dua orang imam yang bergantian menjadi imam shalat. Keduanya penghafal Al-Qur’an, lulusan perguruan tinggi Mesir.
Pelaksanaan shalat tarawih dimulai sekitar pukul 20.15 WIB dan berakhir sekitar pukul 23.00 WIB.
Berhubung bacaan Al-Qur’an cukup panjang, di masjid ini ditiadakan ceramah agama pada malam Ramadhan.
Sekitar 10 menit habis shalat isya langsung dimulai shalat tarawih sejumlah 20 rakaat, dengan salam setiap dua rakaat, lalu disempurnakan dengan shalat witir tiga rakaat.
Bacaan ayat Al-Qur’an yang cukup panjang itu tidak menyurutkan animo jamaah untuk mengikuti shalat di masjid ini.
Berdaya tampung sekitar 2.200 orang, pada malam Ramadhan tak kurang dari 1.100 orang mengikuti shalat tarawih setiap malam. Rinciannya, paling kurang ada enam shaf dengan kapasitas satu shaf sebanyak 98 orang untuk laki-laki alias lebih kurang 588 orang. Sedangkan jamaah perempuan hampir sama jumlahnya.
“Jamaah yang datang tidak hanya dari Padang, bahkan juga dari Sungai Limau Padang Pariaman yang sengaja hendak shalat tarawih ke sini,” tutur Jemkhairil dikutip dari Antara pada Ahad (12/05/2019).
Selain tarawih, selama Ramadhan di siang hari, khususnya shalat zuhur, jamaah juga membludak di masjid tersebut. Kalau di luar Ramadhan sebanyak lima shaf, pada Ramadhan mencapai 10 shaf, hampir sama dengan jumlah shaf saat shalat Jumat.
Pengurus Masjid Baiturrahmah pun menyediakan takjil secara gratis berupa kurma dan air minum untuk jamaah.
Pada 10 malam terakhir Ramadhan, di sini digelar iktikaf. Tahun lalu, pada Ramadhan 1439H jumlah peserta pada puncaknya malam 27 Ramadhan mencapai 1.800 orang.
“Semua peserta iktikaf kita sediakan sahur gratis,” jelasnya.
Iktikaf dimulai usai shalat tarawih dengan berzikir dan membaca Al-Qur’an. Pada pukul 01.00 WIB, lampu masjid dimatikan. Memasuki pukul 03.00 WIB, mulai ditunaikan shalat tahajud berjamaah sampai menjelang sahur.
Untuk diketahui, Masjid Baiturrahmah mulai dibangun pada tahun 2015 atas usulan dari anak pemilik Yayasan Baiturrahmah. Saat itu, ada Masjid Jabal Rahmah yang terletak di bagian belakang kampus Universitas Baiturrahmah berdaya tampung cuma 600 jamaah.
Saat itu, setiap Jumatan jamaah selalu membludak dan tidak tertampung. Akhirnya, diusulkanlah untuk membangun Masjid Baiturrahmah yang didanai sepenuhnya oleh keluarga pendiri Yayasan Pendidikan Baiturrahmah H Amran.
Hingga kemudian, saat ini, atas keindahan arsitekturnya, masjid ini, selain sebagai tempat ibadah, juga menjadi salah satu destinasi wisata religi untuk menikmati keelokan dan kemegahan bangunannya.
Masjid Terindah
Di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), terdapat Masjid Syeikh Zayed yang disebut-sebut sebagai salah satu landmark terbaik dan termegah di dunia. Nah, di Padang, Masjid Baiturrahmah layak disematkan sebagai salah satu masjid terindah se-Ranah Minang.
Masjid Baiturrahmah yang beralamat di Jl Bypass Air Pacah kilometer 15, Padang, mampu mengundang perhatian kaum Muslimin untuk melaksanakan ibadah di sini dengan keelokan bangunannya.
Arsitektur bangunannya identik dengan model bangunan masjid di Timur Tengah. Masjid ini pun selalu ramai dikunjungi warga untuk menunaikan ibadah. Meskipun bangunan ini terbilang baru berdiri dua tahun.
Masjid yang resmi digunakan sebagai tempat ibadah pada tanggal 15 Juli 2017 ini berdiri di atas tanah seluas 2.600 meter persegi. Keindahan desain bangunannya membuat masjid ini menjadi salah satu maha karya arsitektur modern, simbol kebanggaan umat Islam di kota yang terkenal dengan masakan Padangnya ini.
Masjid Baiturrahmah punya empat menara yang menjulang tinggi di empat sisi bangunan, mengambil konsep seperti Masjid Agung Syeikh Zayed di Abu Dhabi. Pada bagian atasnya, terdapat satu kubah putih besar, diapit dua kubah ukuran sedang, dan terdapat 50 kubah kecil.
Pengunjung yang akan memasuki masjid dari sisi Jl Bypass Padang, akan disambut dengan gerbang nan indah berbentuk kubah setengah melengkung.
Di bagian depannya, terdapat dua bulan sabit raksasa yang diapit bintang berlafadz Arab “Allah” dan “Muhammad” dikelilingi pohon palem, membuat masjid ini menjadi salah satu obyek foto favorit.
Pada siang hari, Masjid Baiturrahmah tampak putih. Sedangkan di malam hari identik dengan warna hijau berpendar putih yang indah dan menyejukkan pandangan mata.
Di masjid ini terdapat dua tempat berwudhu yang menyatu dengan bangunan utama dan dua tempat wudhu lainnya dengan 70 keran air.
Ada tiga pintu utama di Masjid Baiturrahmah. Yaitu di sisi barat, selatan, dan timur. Ketiga pintu terbuat dari kayu yang didatangkan langsung dari Jepara.
Bagi yang hendak membawa kendaraan ke sini, tempat parkirnya yang luas siap menyambut. Maklum, lokasi Masjid Baiturrahmah berada di samping kampus Universitas Baiturrahmah Padang dan Rumah Sakit Siti Rahmah. Tak perlu cemas tidak kebagian tempat parkir.
Begitu masuk ke dalam, hawa dari pendingin ruangan langsung terasa. Interior masjid pun tak kalah indahnya. Pada bagian depan, terdapat kaligrafi yang diukir di atas kayu pada sisi kanan dan kiri podium. Podium dari kayu berwana coklat yang posisinya ditinggikan juga terlihat anggun, pada bagian atasnya.
Pada bagian tengah masjid, terdapat lampu kristal besar yang didatangkan langsung dari Korea. Sedangkan karpet masjid didatangkan langsung dari Turki.
Pada dindingnya tampak dipenuhi jendela berbentuk pilar dengan bagian atas melengkung menyerupai kubah, yang dipesan dan didatangkan langsung dari Pulau Jawa.*