Hidayatullah.com | SELALU ada api semangat yang menyala di tengah segala keterbatasan.
Begitulah spirit yang terpancar dari sosok ini.
Sebut saja Nabil, salah seorang bocah berusia 9 tahun, tampak serius membaca al-Qur’an pada suatu malam di akhir-akhir Ramadhan.
Bacaannya cukup lancar untuk anak seusia dia. Meski kadang agak tertatih, Nabil tetap semangat membaca al-Qur’an di sebuah kompleks tertutup yang sedang melakukan “lockdown” lokal akibat pandemi Covid-19.
Suasana yang gelap karena lampu sudah pada dipadamkan tidak membuat Nabil surut memperlancar bacaannya. Ia mengaji dengan berbekal sinar senter dari smartphone yang dipinjamkan untuk penerangan.
Apa tidak mengantuk?
“Gak, tadi sudah minum,” jawab Nabil lalu melanjutkan bacaannya pada Surat Al-Insan.
Di usia dininya, ternyata dia sudah jadi hafizh al-Qur’an.
“Dia hafal 1 juz,” tutur ayahnya di sela-sela kegiatan Ramadhan yang dilakukan secara terbatas dengan penerapan physical distancing di Kota Depok, Jawa Barat.
Tak berapa lama kemudian, mereka pun beristirahat untuk bangun tahajud pada dinihari.* (Muh. Abdus Syakur)