Hidayatullah.com–Kabar yang menyebut Pengasuh Pondok Pesantran Al Mukmin, Ngruki, Solo Ustadz Abubakar Ba’asyir sedang sakit parah, dibantah oleh putranya, Iim Ba’asyir.
Iim menjelaskan, ayahnya saat ini dalam keadaan baik-baik saja. Iim juga membantah kabar yang mengatakan ayahnya ditahan di ruangan 3×4 meter. Ruangan tersebut dulu ditempati ayahnya saat di Nusakambangan, kata Iim. Kini, setelah Iim dan penasihat hukumnya protes, aparat akhirnya memindahkan ayahnya ke Lapas Gunung Sindur. Di tempat baru ini, ukuran kamarnya agak lebih luas.
Hari Kamis (27/04/2017), Iim baru saja menjenguk ayahnya ke sana. Ia bercerita, ayahnya masih menjalani proses isolasi. Abubakar Ba’asyir ditempat di tempat yang khusus, di belakang Lapas. Bloknya paling ujung yang jauh dari Nara Pidana (Napi) yang lain.
Baca: Abdul Rochim: Ustad Abubakar Baasyir dalam Keaadan Sehat
Untuk keluar Lapas, ayahnya harus melewati tiga lapis pintu. Selain itu, ayahnya juga tidak boleh dibesuk dan berbicara dengan siapapun, kecuali dengan keluarga. Itu pun tidak boleh bertatap muka. Hanya lewat alat komunikasi, yang ia yakini direkam.
“Kalau shalat lima waktu juga nggak boleh ke masjid. Hanya boleh shalat Jum’at. Itu pun kalau ke masjid, tidak boleh ketemu sama orang. Dikasih pembatas. Khusus bagian kanan (masjid) ini khusus untuk Ustad Abubakar Ba’asyir. Boleh di situ shalat para petugas-petugas saja,” tuturnya kepada hidayatullah.com, Jum’at (29/04/2017).
Iim juga menyayangkan buruknya fasilitas kesehatan di sana. Ada klinik, namun tidak ada tempat tidurnya.
Baca: Dikabarkan Meninggal, Abubakar Baasyir Dukung Aksi Bela Islam
Napi-Napi yang sakit hanya diletakkan di atas tikar. Kalau ada Napi yang perlu penanganan serius, kata Iim, petugas membawanya ke Puskesmas, yang jaraknya 3-4 km dari Lapas. Sementara ruangan ayahnya jauh di belakang Lapas. Butuh waktu yang cukup lama untuk sampai ke Puskesmas.
Untuk mengecek dan menjaga kesehatan ayahnya, Iim mendatangkan dokter dari Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) ke sana setiap bulan.*/ Andi