Hidayatullah.com–Barat, khususnya Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa anak lelaki Usamah (Osama) bin Laden telah berikrar akan membalas dendam terhadap pihak yang membunuh ayahnya.
Peringatan itu diberikan mantan agen Biro Investigasi Federal (FBI) yang turut memberi tahu bahwa Hamza bin Laden kini sedang dilatih untuk menjadi pemimpin tertinggi Al-Qaidah (al-Qaeda).
Ali Soufan, yang memimpin investigasi FBI terhadap Al-Qaidah setelah serangan pada 11 September 2001 (9/11) terhadap Wold Trade Center (WTC) di New York, telah meneliti dokumen yang disita dari rumah Usamah di Pakistan ketika dia ditembak mati pasukan khusus angkatan laut AS pada 2011.
“Jihad di jalan Allah adalah apa yang kita inginkan,” tulis Hamza yang kini dikatakan berusia 28 tahun dikutip Reuters.
Baca: Hamza Bin Laden dan Ibrahim Al-Banna Masuk Daftar Teroris Amerika Serikat
Usamah sebelumnya berharap Hamza akan menggantikannya memimpin al-Qaidah.
Soufan memberitahu CBS News tentang surat Hamza kepada ayahnya, yang tidak ditemuinya beberapa tahun.
Hamza berusia 22 tahun ketika menulis surat itu dan kepimpinnnya diakui sejak dia masih remaja. Ketika anak-anak, Hamza muncul dalam video propaganda sambil memegang senjata api, kata mantan agen FBI itu.
“Dalam pesan terbarunya, Hamza menyampaikan ucapan yang terlihat seolah-olah Usamah yang berucap, dengan menggunakan ayat serta istilah yang sering digunakan Usamah,” katanya.
Hamza merekam empat perintah suara sejak dua tahun lalu menyerukan serangan dilakukan terhadap pihak Barat.
“Dia selalu menyebut – Rakyat Amerika, kami datang dan Anda dapat merasakannya. Dan, kami akan membalas dendam terhadap apa yang Anda lakukan terhadap ayah saya … Iraq … Afghanistan … semuanya adalah dendam, “kata Soufan.
Pada Januari lalu, Hamza dikategorikan sebagai ‘teroris internasional’ dan daftar hitam oleh antikeganasan AS.
Dalam pidato 21 menit bertajuk ‘Kami semua Usamah’, Hamza turut mengancam untuk membalas dendam terhadap pembunuhan ayahnya oleh AS, selain berjanji akan melanjutkan perjuangan kelompok itu.
Enam tahun setelah Usamah dibunuh, Soufan mengatakan, al-Qaidah lebih kuat dari sebelumnya.*