Hidayatullah.com—Sejumlah bangsawan di Afrika hadir dalam acara Hargeysa International Book Fair, yang diselenggarakan oleh penguasa di Somaliland.
Jurnalis BBC Mary Harper berhasil mengabadikan dengan kameranya kehadiran sejumlah bangsawan Afrika dalam salah satu gelaran literasi dan seni terbesar di Afrika Timur itu.
Dalam satu foto tampak Ahmed Iman Warsame, raja dari Gaboye, yang hadir dengan “jaket” bulu leopard dan mahkota mirip hiasan kepala suku Indian di Amerika. Menurut para reporter BBC, Gaboye adalah klan minoritas yang paling dibenci di Somalia.
Di kartu namanya tertulis bahwa dia adalah “Raja Tanduk Afrika”, sebuah klaim pribadi yang tentu saja berlebihan, lapor BBC Senin (23/7/2018).
Di samping Warsame, menggunakan selempang kerajaan, adalah Wilson Peni, raja rakyat Zande di Sudan Selatan.
Kedua bangsawan itu diundang ke acara literasi tersebut untuk membandingkan, menunjukkan persamaan dan perbedaan antara bangsawan kerajaan dari Sudan Selatan dan Somalia.
Menurut situs Hargeysa International Book Fair (HIBF), pameran buku tahun ini bertema “Kearifan”. Digelar untuk yang kesebelas kalinya, HIBF tahun ini dibuka dari tanggal 21 Juli sampai 26 Juli, dengan negara tamu Rwanda, berlokasi di Hargeysa Cultural Centre.
HIBF tahun 2018 ingin menunjukkan kearifan yang dimiliki oleh orang-orang BaytulHekmi (Darul Hikmah) pada era keemasan Islam di Baghdad di abad ke-9 sampai kearifan orang-orang Somalia (kaum lelaki dan perempuan) yang memimpin masyarakat di berbagai bidang, berikut legasi mereka.
Somaliland adalah wilayah otonomi di Somalia, yang mengikrarkan dirinya sendiri sebagai negara berdaulat.*