Hidayatullah.com– Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengimbau para pengungsi korban banjir di kawasan Jabodetabek untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mengonsumsi makanan dan minuman.
Imbauan itu disampaikan Terawan saat meninjau posko pengungsian di Universitas Borobudur, Jakarta Timur pada Kamis (02/01/2020).
Menurut Menkes, kebiasaan mencuci tangan sebelum mengonsumsi makanan dan minuman dapat mencegah terjangkitnya diare. Pasalnya, para pengungsi bencana banjir rawan terserang penyakit diare.
Baca: Arsip Keluarga Rusak Kena Banjir, Perbaiki di Posko ANRI Gratis
Saat ini, Kementerian Kesehatan menerjunkan 11.000 personel untuk membantu pengobatan dan perawatan para pengungsi akibat bencana banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“(Penyakit pasca banjir) paling sering adalah diare karena lingkungannya, sanitasinya menjadi buruk. Oleh karena itu, kita menggalakkan gerakan cuci tangan atau paling tidak dari tangannya yang akan masuk ke dalam mulut bisa dijaga kebersihannya,” kata Menkes.
Selain itu, lanjut Menkes, para pengungsi juga diimbau menjaga kebersihan toilet dan kamar mandi.
“Kemudiannya keluarnya, karena itu saya mengecek toilet, kalau jumlahnya kurang akan diperbantukan,” ungkap Terawan.
Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur sejumlah kawasan di Jabodetabek menyebabkan banjir besar sejak Rabu (01/01/2020). Sisa dan dampak banjir masih terasa hingga Jumat (03/01/2020) ini.
Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat tujuh kelurahan dari empat kecamatan di Jakarta dilaporkan terendam banjir.
Ketujuh kelurahan itu tersebar di Jakarta Pusat, Selatan, Utara dan mayoritas Jakarta Timur. Ketujuhnya adalah Kelurahan Makasar, Kelurahan Pinang Ranti, Halim Perdana Kusuma, Kampung Melayu, Rorotan, Rawa Buaya, dan Manggarai Selatan.
Selain di Jakarta, banjir juga melanda merendam sejumlah daerah di Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Lebak serta Bogor.
BNPB mencatat hingga Kamis malam, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di wilayah Jabodetabek adalah 30 orang.* Abdul Mansur J