Hidayatullah.com- Universitas Islam Madinah (UIM), Arab Saudi, mengukuhkan doktor linguistik Arab pertama dari Indonesia. Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut adalah Ahmad Nahidl Silmy.
Ahmad Nahidl berhasil mempertahankan disertasinya dan berhak menyandang gelar doktor dengan predikat summa cumlaude
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah dalam rilisnya diterima hidayatullah.com pada Jumat (07/02/2020), menjelaskan, Ahmad Nahidl meraih gelarnya tersebut di Ruang Al Ibda’ Fakultas Bahasa Arab, UIM, Madinah.
Suasana ujian yang berlangsung sekitar dua jam itu disaksikan langsung oleh Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Jeddah, Agus Muktamar, dan mahasiswa Indonesia serta mahasiswa asing lainnya pada pekan ini (05/02/2020).
Nahidl, yang merupakan keponakan mantan Menteri Agama Maftuh Basyuni ini, dalam disertasinya mengambil judul “Penelitian dan Autentikasi Buku : “Al-‘Ubab Az-Zakhir Wa Al-Lubab Al-Fakhir” Karya Al-Hasan Bin Muhammad As-Shogony (Wafat: 650 H)”.
Sumbangsih pemikiran mahasiswa yang akrab disapa Nahidl ini diakui pula oleh penguji eksternal dari Universitas Jazan, Dr Hasan Ibrohim Qobur.
Dr Hasan mengakui bahwa apa yang ditulis oleh Nahidl dalam disertasinya itu belum tentu bisa dilakukan bahkan oleh mahasiswa Arab.
Dr Hasan menyatakan kebahagiannya bisa ikut menguji mahasiswa Indonesia.
“Al-‘Ubab merupakan kamus Bahasa Arab terbesar di abad ke-7 hijriyah, yang menjadi salah satu rujukan utama Fairuzabadi (wafat: 817 H) dalam karyanya Al-Qomus Al-Muhith yang hingga saat ini jadi rujukan kamus Arab di seluruh dunia,” jelas Agus Muktamar.
Al-‘Ubab, terangnya, sampai saat ini sebagian besar masih berupa manuskrip, belum pernah dicetak kecuali hanya beberapa bagian saja.
“Disertasi ini ikut melengkapi bagian yang masih berupa manuskrip dan belum pernah dikaji,” imbuhnya.*