Hidayatullah.com—Dua puluh lima keluarga korban pemboman pesawat di atas kota Lockerbie telah sepakat untuk mengajukan permohonan agar terdakwa satu-satunya dalam peristiwa itu, Abdulbasit Al-Megrahi, dibersihkan dari dakwaan.
Mereka akan memasukkan permohonan kepada Scottish Criminal Cases Review Commission (SCCRC) dalam beberapa pekan mendatang agar dakwaan terhadap Megrahi dihapuskan.
Permohonan itu digarap oleh pakar hukum Prof Robert Black.
Abdulbasit Al-Megrahi merupakan satu-satunya terdakwa dalam kasus pemboman pesawan milik maskapai asal Amerika Serikat Pan Am Penerbangan 103 tahun 1988 di atas kota Lockerbie, Skotlandia, dalam penerbangan dari Frankfurt menuju Detroit lewat London dan New York. Sebanyak 270 orang di udara dan di daratan tewas dalam peristiwa itu.
Megrahi dikeluarkan dari penjara Greenock pada Agustus 2009 dengan alasan kesehatan, di mana menurut dokter umurnya hanya tinggal beberapa bulan saja akibat kanker stadium akhir yang dideritanya. Megrahi wafat tahun 2012 di kampung halamannya di Libya.
Permohonan pencabutan dakwaan atas Megrahi didasarkan pada bukti-bukti baru yang didapat sejak pria asal Libya itu membatalkan permohonan bandingnya hampir lima tahun lalu. Enam alasan dari kesimpulan laporan SCCRC tahun 2007 bahwa kemungkinan Megrahi menjadi korban kesalahan proses hukum juga dimasukkan dalam permohonan itu.
Megrahi membatalkan gugatan bandingnya setelah mengetahui dirinya mengidap kanker stadium akhir.
Dr Swire, yang putrinya Flora tewas dalam pemboman itu, yakin SCCRC akan simpati dengan permohonan keluarga korban Lockerbie asal Inggris yang mengajukan pembebasan dakwaan atas Megrahi.
Menurut Swire, keluarga para korban menuntut jawaban yang sebenarnya dari peristiwa tersebut.
“Orang-orang ini ingin mengetahui tentang kebenaran siapa pembunuh keluarga mereka sesungguhnya,” kata Swire dikutip BBC (6/5/2015), seraya menambahkan bahwa selama ini mereka dihalang-halangi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi oleh pemerintah negara mereka sendiri.
Misteri siapa sesungguhnya pelaku peledakan pesawat Pan Am di atas kota Lockerbie tersebut menimbulkan dugaan adanya konspirasi. Sejak lama banyak pihak yakin, termasuk keluarga korban, bahwa Megrahi –yang disebut-sebut Barat sebagai orang suruhan pemimpim Libya Muammar Qadhafi– hanya dijadikan kambing hitam dalam peristiwa itu.*