Hidayatullah.com—Pakar kesehatan global menyuarakan kekhawatiran bahwa masyarakat menganggap remeh Covid-19, mengingat ancaman pandemi besar berikutnya akan segera terjadi. Ketua Tim Vaksinasi di Inggris, Dame Kate Bingham saat ini ada kekhawatiran “Disease X” jauh lebih mematikan dibandingkan Covid-19.
Pakar kesehatan ini meyakini pandemi ini berpotensi merenggut hingga 50 juta nyawa. Dijuluki “Disease X” (penyakit X) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), karena penyakit ini diperkirakan bisa terjadi kapan saja.
“Ini mungkin akibat jutaan virus yang tidak terdeteksi dan bisa 20 kali lebih berbahaya dibandingkan virus corona yang menyebabkan 2,5 juta kematian,” jelas The Mirror.
Menurut para ahli, pandemi berikutnya mungkin serupa dengan tingkat flu Spanyol, ketika vaksin yang dinyatakan WHO perlu segera disiapkan dan didistribusikan untuk mengatasi penyakit tersebut.
Ia menambahkan, dampaknya mungkin jauh lebih besar dibandingkan Covid-19 karena dunia berada dalam situasi ‘belum siap’ menghadapi infeksi tersebut pada awal tahun 2020.
Kate Bingham, yang memimpin Satuan Tugas Vaksin Inggris antara Mei dan Desember tahun lalu, mengimbau masyarakat untuk tidak berpuas diri hanya karena Covid-19 kini dianggap sebagai penyakit rutin.
“Pandemi flu pada tahun 1918-19 menewaskan sedikitnya 50 juta orang di seluruh dunia, dua kali lipat jumlah korban jiwa pada Perang Dunia Pertama.
“Jadi, saat ini, kita bisa memperkirakan jumlah kematian yang sama akibat salah satu dari sekian banyak virus yang sudah ada,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini para ilmuwan telah mengidentifikasi 25 keluarga virus yang berpotensi berkembang menjadi pandemi.
Selain itu, katanya, diperkirakan masih ada sekitar satu juta lebih virus di luar sana yang dapat berpindah dari satu spesies ke spesies lainnya dan mencoba membunuh jutaan orang.
Menurut Bingham, “Disease X” sama menularnya dengan campak dan memiliki tingkat kematian yang sama dengan penyakit Ebola, terutama ditemukan di Afrika Selatan dengan tingkat kematian 25 persen hingga 90 persen.
Ketika ditanya alasan di balik meningkatnya jumlah serangan virus secara global, Bingham menjawab, Kita harus membayar untuk hidup di dunia modern.
Pertama, dunia semakin terhubung melalui globalisasi. Kedua, semakin banyak orang yang tinggal di kota, tempat mereka sering melakukan kontak dekat dengan orang lain.
“Di belahan dunia lain, penyakit ini akan menyebar dan cepat atau lambat beberapa orang akan jatuh sakit,” katanya.*