Hidayatullah.com—Ketakutan Amerika dan Barat terhadap Daulah Islamiyah Iraq wa Suriah (ISIS) menurut Direktur An-Nashr Institute Munarman, SH karena Amerika dan sekutunya telah memprediksi akan tercipta (khilafah Islamiyah).
“National Intelligence Council (Dewan Intelejen Nasional) pernah memprediksikan; prediksi global, poin tiga, di mana akan ada khilafah tahun 2020,” demikian ujar Munarman saat menjadi narasumber diskusi umum DPP Partai Bulan Bintang dengan tema ‘Mengukur Bahaya ISIS di Indonesia’ baru-baru ini di Jakarta.
Ia meyakini, bahwa dokumen intelijen tersebut adalah benar adanya. Tanpa rekayasa ataupun fiktif.
Di lain sisi, agar mengurangi polemik ISIS, ia menghimbau kepada umat Islam agar tetap berpegang teguh pada agama, serta adil dalam menilai. Dikarenakan kebijakan Amerika memang dikenal membenci Islam.
“Fokus AS bukanlah fundamentalis Islam, melainkan ialah agamanya.”
Terakhir, ia melanjutkan, bahwa umat Islam saat ini masuk perangkap dan setting Amerika dan negara Barat. Sebagai pengendalinya, ‘Grand Corporation’, perusahaan-perusaan milik Yahudi yang dikenal memusuhi Islam.
Melalui lembaga tersebut mereka sering mendekati tokoh-tokoh Islam termasuk dengan doktrinnya dengan menggunakan istilah ‘moderat’ .
“Dalam dokumen Civil Democratic Islam, tradisionalis, kaum modernis, dan sekularis adalah teman Amerika dan Yahudi,” tutupnya.*