Hidayatullah.com– Ratusan ribu jamaah haji menggunakan kereta metro Mashaer untuk bepergian dari Mina ke Arafah pada 9 Dhul Hijjah, Sabtu (15/6/2024), untuk memulai bagian ibadah haji paling utama.
Jaringan kereta Mashaer terdiri dari 9 stasiun yang tersebar di tempat-tempat suci, dihubungkan dengan jalur rel ganda sepanjang 18 kilometer, yang dapat mengangkut 72.000 penumpang per jam dalam satu arah. Perjalanan dari Mina ke Arafah hanya memakan waktu 20 menit, dengan kecepatan kereta 80 km per jam, lapor Saudi Press Agency.
Terdapat 17 rangkaian kereta dalam armada metro Mashaer yang masing-masing mampu mengangkut 3.000 penumpang. Kereta listrik ramah lingkungan itu secara signifikan mengurangi kemacetan lalu lintas dan emisi karbon dengan menggantikan sekitar 50.000 bus penumpang selama musim haji.
Keberadaan kereta ini sangat berarti bagi Khalil Hasan, seorang jamaah asal Mesir yang menunaikan ibadah haji untuk kedua kalinya.
“Pertama kali saya menunaikan ibadah haji sekitar 30 tahun yang lalu, ketika saya masih menjadi guru sekolah di Yanbu. Segala sesuatunya di sini berubah luar biasa, termasuk Jembatan Jamarat.”
“Melihat kereta metro menelusuri antar stasiun di tempat-tempat suci adalah pemandangan indah yang menambah pesona tempat ini, dan merupakan dan ada peningkatan substansial pada banyak layanan yang disediakan oleh pihak Kerajaan,” kata Hassan.
Sebelumnya, dia tidak membayangkan jamaah haji bisa mencapai Arafah dari Mina dalam hitungan menit.
Teman karib Hasan, Abdul Tawab, yang menemaninya dalam perjalanan haji kali ini, mengatakan bahwa ini adalah pengalaman haji pertamanya, dan dia kagum dengan layanan metro yang ada.
“Sungguh luar biasa, dan saya berterima kasih kepada pihak Kerajaan atas metro ini yang telah memfasilitasi pergerakan jamaah haji, khususnya para lansia, sehingga mudah dan nyaman untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain,” kata Abdul Tawab.*