Hidayatullah.com– Warung kopi Starbucks mengubah peraturan yang berlaku di kedai-kedai jaringannya di wilayah Amerika Utara, hanya memperbolehkan orang duduk dan menggunakan fasilitas di kedai termasuk toilet jika mereka jajan atau membeli sesuatu.
Peraturan baru itu, yang akan mulai berlaku pada 27 Januari, mengubah kebijakan enam tahun silam yang memperbolehkan orang nongkrong atau mempergunakan fasilitasnya seperti toilet meskipun mereka tidak membeli sesuatu dari kedainya.
Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi “kembali ke Starbucks” yang digalakkan bos baru mereka untuk mendongkrak penjualan yang sertahun belakangan anjlok disebabkan boikot terkait peperangan Zionis Israel di Gaza.
“Pemberlakuan Coffeehouse Code of Conduct… merupakan langkah praktis untuk membantu kami memprioritaskan pelanggan yang membayar yang ingin duduk dan menikmati kedai-kedai kopi kami,” kata seorang juru bicara Starbucks kepada BBC News Selasa (14/1/2025).
Perusahaan itu mengatakan bahwa aturan baru tersebut akan dipajang di setiap warung kopinya dan memerintahkan pekerjanya untuk mengusir siapa saja yang melanggar ketentuan tersebut. Karyawan Starbucks juga diperbolehkan memanggil petugas kepolisian apabila diperlukan.
Sebagai bonus bagi mereka yang membelanjakan uangnya, Starbucks akan memberikan satu gratis isi ulang kopi panas atau dingin bagi pelanggan yang menghabiskan minumannya di kedai.
Starbucks berusaha mengisi pundi-pundi uangnya yang banyak berkurang sejak kenaikan harga-harga dan seruan boikot menyusul perang Israel di Gaza.
Brian Niccol, yang sebelumnya memimpin jaringan kedai makanan Meksiko Chipotle, diboyong ke Starbucks tahun lalu untuk membantu meningkatkan penjualan.*