Hidayatullah.com–Kelompok Ahrar Asy-Syam, yang pernah menjadi salah satu kelompok bersenjata terkuat di Suriah, mengganti pemimpinnya menyusul ledakan hari Selasa (9/9/2014) yang merenggut nyawa pemimpin seniornya.
Dalam sebuah rekaman video di YouTube, Ahrar Asy-Syam mengatakan bahwa Hasyim Asy-Syeikh yang juga dikenal sebagai Abu Jabr ditunjuk menjadi pemimpinnya yang baru dan Abu Saleh Tahan sebagai komandan militernya, lansir Reuters.
Ahrar Asy-Syam, kelompok yang memerangi rezim Suriah pimpinan Bashar Al-Assad dan sekarang juga berhadapan dengan ISIS/ISIL, mengatakan ledakan hari Selasa lalu juga merenggut nyawa mantan pemimpinnya Hassan Aboud.
Syrian Observatory for Human Rights, lembaga swadaya masyarakat pro-oposisi Suriah yang berbasis di London, mengatakan ledakan hari Selasa menewaskan 28 komandan Ahrar Asy-Syam.
Observatory mengatakan, 50 orang pemimpin Ahrar Asy-Syam sedang melakukan pertemuan di sebuah rumah ketika bom meledak. Belum ada yang mengaku sebagai pelaku ledakan bom yang terjadi di Provinsi Idlib itu.
Menurut sejumlah pihak serangan itu sangat canggih dan menggunakan gas sebagai senjatanya.
Abu Baraa, pemimpin satu kelompok yang berafiliasi dengan Ahrar Asy-Syam, mengatakan pertemuan digelar di sebuah ruang perlindungan bawah tanah yang diperkuat.
Dokter yang memeriksa mayat-mayat korban tidak menemukan luka-luka di bagian luar tubuh. Korban mengeluarkan buih dari mulutnya dan cairan tubuh keluar dari lubah hidung serta mata.
Laporan lain menyebutkan para korban meninggal karena menghirup asap dari ledakan itu.*
–Kelompok Ahrar Asy-Syam, yang pernah menjadi salah satu kelompok bersenjata terkuat di Suriah, mengganti pemimpinnya menyusul ledakan hari Selasa (9/9/2014) yang merenggut nyawa pemimpin seniornya.
Dalam sebuah rekaman video di YouTube, Ahrar Asy-Syam mengatakan bahwa Hasyim Asy-Syeikh yang juga dikenal sebagai Abu Jabr ditunjuk menjadi pemimpinnya yang baru dan Abu Saleh Tahan sebagai komandan militernya, lansir Reuters.
Ahrar Asy-Syam, kelompok yang memerangi rezim Suriah pimpinan Bashar Al-Assad dan sekarang juga berhadapan dengan ISIS/ISIL, mengatakan ledakan hari Selasa lalu juga merenggut nyawa mantan pemimpinnya Hassan Aboud.
Syrian Observatory for Human Rights, lembaga swadaya masyarakat pro-oposisi Suriah yang berbasis di London, mengatakan ledakan hari Selasa menewaskan 28 komandan Ahrar Asy-Syam.
Observatory mengatakan, 50 orang pemimpin Ahrar Asy-Syam sedang melakukan pertemuan di sebuah rumah ketika bom meledak. Belum ada yang mengaku sebagai pelaku ledakan bom yang terjadi di Provinsi Idlib itu.
Menurut sejumlah pihak serangan itu sangat canggih dan menggunakan gas sebagai senjatanya.
Abu Baraa, pemimpin satu kelompok yang berafiliasi dengan Ahrar Asy-Syam, mengatakan pertemuan digelar di sebuah ruang perlindungan bawah tanah yang diperkuat.
Dokter yang memeriksa mayat-mayat korban tidak menemukan luka-luka di bagian luar tubuh. Korban mengeluarkan buih dari mulutnya dan cairan tubuh keluar dari lubah hidung serta mata.
Laporan lain menyebutkan para korban meninggal karena menghirup asap dari ledakan itu.*