Hidayatullah.com–Para pemimpin dunia memberi selamat kepada Serbia atas penahanan terdakwa penjahat perang Radovan Kardzic. Hanya Rusia yang mempertanyakan apakah proses penyidangannya akan berlangsung secara adil.
Di Brussel, pejabat kebijakan luar negeri Uni Eropa, Javier Solana, berharap, penahanan itu akan membuka jalan bagi pembicaraan tentang masuknya Serbia kedalam Uni Eropa.
Amerika Serikat menyebut penahanan Karadzic sebagai penghormatan kepada para korban kekejaman di Serbia, sementara Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon, melukiskannya sebagai saat bersejarah bagi para korban.
Namun Kementerian Luar Negeri Rusia, yang menuduh Mahkamah Kejahatan Perang PBB "seringkali memihak" mengatakan, adalah penting bahwa setiap persidangan berlangsung secara adil.
Belanda Sambut Baik
Pemerintah Belanda menyambut baik penahanan Radovan Karadzic, namun tetap mendesak pemerintah Serbia menangkap pula buronan utama lainnya.
Den Haag merujuk kepada bekas pemimpin tentara Ratko Mladic dan Goran Hadzic, presiden terdahulu Kroasia Serbia. Menteri luar negeri Verhagen merasa yakin tekanan terhadap Serbia akan membantu negara itu menyeret penjahat perang ke pengadilan.
Belanda juga tetap kukuh atas syarat bagi Beograd menjadi anggota Uni Eropa, yaitu bekerja sama penuh dalam tribunal Yugoslavia.
Mantan Perdana Menteri (PM) Belanda, Wim Kok, menyebut penangkapan Karadzic, sebagai melegakan dan kabar baik. Kok menjabat PM ketika pada tahun 1995 terjadi pembunuhan 8000 warga Muslim Bosnia setelah jatuhnya kantong Srebrenica. Karadzic saat itu memimpin tentara Bosnia Serbia. [radanu/dwwd/cha/hidayatullah.com]