Hidayatullah.com–Dewan uskup agung di Church of England menyatakan keprihatinannya atas keputusan otoritas Church of Sweden bulan lalu yang menyetujui upacara untuk memberkati perkawinan sesama jenis.
Sebuah surat tertanggal 26 Juni dari dewan gereja Anglikan kepada gereja Anglikan di Swedia menegaskan adanya “masalah” dalam keputusan itu.
“Perubahan dalam pengertian tentang seksualitas manusia dan perkawinan,” demikian ditegaskan, “akan membawa pada rusaknya hubungan antar-gereja.”
Ditambahkan dalam surat tersebut, hal ini bisa “memperburuk rapuhnya persatuan dari Anglican Communion.”
Surat itu ditujukan kepada uskup agung di Uppsala, Wejryd Anders, dari uskup Christopher Hill dan uskup John Hind, dari Dewan Church of England urusan Christian Unity and the Faith and Order Advisory.
Dalam surat itu dinyatakan, “meskipun ada perdebatan yang terus berlangsung di antara pemeluk gereja Anglikan mengenai seksualitas manusia, ajaran dan aturan dalam Church of England, sama seperti Anglican Communion secara keseluruhan, sebagaimana dinyatakan dalam Konferensi Lambeth tahun 1998, bahwa tidak dibenarkan untuk memberkati hubungan sesama jenis atau mentahbiskan mereka yang terkait di dalamnya.”
Usulan tersebut, lanjut isi surat itu, “sepertinya menjadi re-definisi mendasar terhadap doktrin Kristen mengenai perkawinan dan dasar antropologi Kristen.”
Ditegaskan lagi, “Keadaan seperti ini menjadi terlihat janggal di hadapan ajaran Bibel menyangkut penciptaan manusia oleh Tuhan yang dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan, sebagaimana hal itu sudah diterima oleh Church of England dan oleh tradisi Katolik secara umum.”
Sementara itu Anglikan cabang Amerika Serikat, gereja Episcopalian, melakukan voting pekan ini dalam sebuah acara konvensi umum, mengenai diperbolehkannya pentasbihan bagi pendeta dan uskup gay.
Lebih dari itu, dalam sesi yang lebih mendalam di konvensi itu, gereja juga berharap bisa memperoleh wewenang untuk melakukan upacara pemberkatan perkawinan sejenis.
Uskup Agung Inggris di Canterbury, Rowan Williams, pekan lalu telah memperingatkan peserta konvensi, untuk menarik diri dari keputusan yang akan mendorong pada perpecahan gereja lebih jauh.
Uskup N.T. Wright di Durham, Inggris, menyatakan dalam sebuah surat kepada media Times di London bahwa “orang-orang (dari gereja) Amerika itu tahu jika hal ini akan membawa pada perpecahan.”
Lebih lanjut dikatakannya, pemungutan suara guna memperbolehkan pengangkatan “orang yang aktif melakukan hubungan sesama jenis” menduduki seluruh posisi kependetaan, adalah sebuah “perpecahan yang nyata di antara Anglican Communion.” [di/zn/hidayatullah.com]