Hidayatullah.com—Pejabat sementara presiden Venezuela Nicolas Maduro hari Rabu berkelakar dengan mengatakan bahwa Hugo Chavez punya andil langsung dalam terpilihnya kardinal asal Argentina, Jorge Mario Bergoglio, sebagai pemimpin Gereja Katolik Roma baru yang pertama dari Amerika Selatan.
Maduro yakin, mendiang bosnya itu mendapat tempat di surga dan menurutnya, Chavez -yang digelari sebagai El Comandante (Sang Komandan)- punya hak istimewa untuk mendekati Yesus di surga agar pemimpin Vatikan yang baru berasal dari Amerika Latin.
“Kita tahu komandan kita bangkit di atas sana dan berhadapan langsung dengan Kristus,” kelakar Maduro, sehingga mengundang tawa para hadirin dalam sebuah pertemuan politik sepekan setelah Chavez wafat.
“Sesuatu pasti telah mempengaruhi, sehingga seorang Paus dari Amerika Selatan terpilih. Suatu tangan baru muncul dan mendekati Kristus lalu berkata: ‘Ini waktunya bagi Amerika Selatan’. Begitu menurut saya,” lanjut Maduro, dikutip France24 Kamis (14/3/2013).
“Suatu hari dia akan menyeru parlemen di surga agar mengubah gereja di dunia, sehingga orang-orang, hanya orang-orang Kristen yang bersih yang memerintah di dunia ini,” katanya meramal.
Bergoglio yang bergelar Paus Francis (Fransiskus) hari Rabu (13/3/2013) terpilih menjadi pemimpin Tahta Suci Vatikan ke-266. Dia adalah orang pertama di luar Eropa yang menjadi paus, meskipun berdarah Italia.
Batal diawetkan
Sementara itu rencana untuk mengawetkan jasad Chavez batal karena terlalu terlambat dan kurang persiapan. Pembataan itu diumumkan Maduro pada hari Rabu (13/3/2013) kepada rakyat Venezuela.
“Ilmuwan Rusia dan Jerman sudah tiba untuk membalsem Chavez dan mereka mengatakan kepada kami bahwa hal itu sulit untuk dilakukan, karena prosesnya seharusnya dilakukan lebih awal … Sepertinya kita tidak bisa melakukannya,” kata Maduro dikutip Aljazeera.
“Jadi saya berkewajiban untuk melaporkan tahap-tahap ini sehingga semua orang tahu bahwa ada kesulitan sehingga mustahil untuk melakukan seperti apa yang sudah dilakukan terhadap Lenin, Ho Chi Minh atau Mao Tse Tung,” imbuhnya, menyebut nama-nama pemimpin dunia yang mayatnya diawetkan.
Dua hari setelah kematian Chavez, Maduro mengumumkan kepada rakyat rencana untuk mengawetkan jasad mendiang presiden Venezuela itu sehingga selamanya bisa dilihat publik.*