Hidayatullah.com–Para demonstran di Mesir menentang peringatan Kementerian Dalam Negeri, dan berkumpul kembali pada hari Rabu (26/1) untuk melanjutkan aksi protes mereka. Sementara itu, pihak keamanan telah menangkap ratusan peserta demonstran.
Di Kairo, bentrokan baru antara demonstran dan petugas keamanan Mesir terjadi lagi pada hari kedua ini, di depan Pengadilan Tinggi di pusat kota Kairo.
Bentrokan tersebut terjadi setelah organisasi hak asasi manusia dan beberapa tokoh masyarakat menyampaikan tuntutannya terhadap Kementerian Dalam Negeri Mesir ke Jaksa Agung. Mereka menuntut penyelidikan atas kasus terbunuhnya tiga demonstran di kota Suez pada hari pertama aksi unjuk rasa kemarin.
Menurut aktivis hak asasi manusia, polisi menangkapi sejumlah peserta demonstrasi saat mencoba mengatur barisan di depan kantor Pengadilan Tinggi.
Sekitar 200 demonstran dapat melewati kepungan petugas keamanan, dan melanjutkan barisannya di Ramses Street dalam upaya menembus Tahrir Square, jantung kota Kairo.
Front Pembela Demonstran Mesir yang tergabung dari sekitar 30 organisasi hak asasi manusia dan sejumlah tokoh masyarakat, mengajukan tuntutannya kepada Jaksa Agung.
Mereka menuduh Menteri Dalam Negeri Mesir Habib al-Adli, Kepala Keamanan Kairo serta Badan Investigasi Keamanan Negara telah menggunakan kekerasan yang berlebihan terhadap para demonstran.
Sementara itu, pemerintah Mesir telah berjanji untuk menghadapi setiap aksi demonstrasi.
Kementerian Dalam Negeri Mesir juga telah menyatakan tidak akan membiarkan bentuk perkumpulan dan pergerakan apapun yang mengarah kepada aksi demonstrasi. *jzr