Hidayatullah.com–Amerika Serikat akhirnya memindahkan pusat operasi pesawat-pesawat tanpa awak (drone) mereka dari Pakistan ke Afghanistan, setelah mendapat tekanan bertubi-tubi dari dalam nengeri Pakistan.
Sebelumnya hari Rabu (29/6), Menteri Pertahanan Pakistan Chaudhry Ahmad Mukhtar menyatakan bahwa Amerika Serikat telah diminta untuk mengosongkan Pangkalan Udara Shamsi, menyusul ketegangan di antara kedua negara terkait masalah Afghanistan pasca pembunuhan Usamah bin Ladin oleh pasukan khusus AS awal Mei lalu.
“Kami telah berbicara kepada mereka (tentang masalah itu) beberapa waktu, tapi setelah 2 Mei kami menyampaikannya lagi,” kata Mukhtar kepada para wartawan, Kamis (30/6). “Ketika mereka (pasukan AS) tidak mengoperasikannya dari sana (pangkalan udara Shamsi), tidak ada serangan drone yang akan dilakukan.”
Menurut beberapa sumber, CIA yang telah menggunakan pangkalan udara Shamsi sejak 2004 harus membangun beberapa sarana, sebagian besar di Afghanistan, untuk melakukan serangan atas Al-Qaidah dan afiliasinya di wilayah pelosok perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan.
Pakistan meminta AS untuk mengosongkan pangkalan Shamsi tidak lama setelah mata-mata CIA yang disamarkan Gedung Putih sebagai diplomatnya, Raymond Davis, ditangkap pihak keamanan Pakistan.
Amerika Serikat dikabarkan akan menggunakan pangkalan udara Jalalabad dan Bagram di Afghanistan, sebagai tempat penyimpanan dan operasi pesawat tanpa awak mereka yang dipindahkan itu.*